Klakah - Petani di Kecamatan Klakah mulai beralih menanam pisang Cavendish. Meski di pasar tradisional, harga pisang Cavendish belum bisa bersaing dengan pisang lokal seperti pisang mas kirana atau pisang ambon hijau.
Nizar, salah seorang petani asal Klakah menyatakan bahwa dirinya mulai fokus menanam pisang Cavendish. Meskipun harga di pasar tradisonal masih sangat murah, paling mahal satu tandan dengan kualitas super paling mahal hanya 60 ribu saja.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
"Kalau harga Cavendish di pasar tradisional masih kalah dengan pisang lokal," jelas Nizar, Kamis (27/05/2021).
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Namun, harga pisang Cavendish bisa tiga kalilipat dengan harga pasaran jika bisa menembus pasar ekspor. Namun, permintaan pasar ekspor kapasitasnya sangat besar dan sistem kontrak dan petani pisang di Lumajang masih belum mampu, karena masih terpisah-pisah.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
"Kalau petani seperti saya, belum mampu memenuhi permitaan pasar seperti itu. Kita fokus beralih ke Cavendish dulu, sambil mencari pasar yang bagus," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi