Lumajang - Mahasiswa dan mahasisiwi Institut Agama Islam (IAI) Syarifuddin Lumajang ditengah pandemi mampu menghasil karya 5 buah buku saat kuliah. Buku bertemakan Pandemi ini dihasilkan oleh mahasiswa semester genap dari Program Studi (Prodi), Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) serta Pendidikan Agama Islam (PAI).
Dibawah bimbingan dosen, Harry Purwanto, M.I.Kom buku tecetak dengan bekerjasama penerbit asal Surabaya, Media Karya. Karya ini oase ditengah kuliah dalam jaringan (daring) saat pandemi bisa menghasilkan buku.
Baca juga: Cak Thoriq Sebut RSNU Lumajang Akan Segera Beroperasi
Mahasiswa KPI Semester 2 menghasilkan karya buku "Pancasila Benteng Era Pandemi" melalui mata kuliah Kewarganegaraan. Kemudian KPI Semester 4 menghasilkan karya "Media Sosial, Bebas Awas Kebablas".
Untuk Mahasiswa BKI Semester 4 dengan buku berjudul "Public Relation, Pendidikan Era Pandemi". Sedangkan PAI Kelas Putra dengan Buku "Pendidikan Melawan Pandemi". Sementara PAI Kelas Putri dengan Buku "Menggugat Pandemi Lewat Pendidikan".
"Kami tidak menyangka bisa menyelesaikan tulisan opini menjadi buku," ujar Kosma PAI Putra, Danial pada lumajangsatu.com, Kamis (08/07/2021).
Baca juga: Calon Mahasiswa IAI Syarifuddin Lumajang Berdatangan ke Campus EXPO
Baginya, pengalaman yang sangat luar biasa menulis pendidikan ditengah pandemi dari bebagai sudut pandang. Sehingga menjadi sebuah sumbangsih dari mahasiswa untuk pendidikan saat pandemi.
"Kita check plagiasi tulisan sebelum dicetak," paparnya.
Hal senada disampaikan oleh Zakaria, Kosma KPI Semeste 2, dirinya tak menyangka melalui rangsanan pemikiran dari dosen pengampu mata kuliah bisa menghasilkan tulisan panjang. Kemudian dijadikan buku. "Semoga buku kami bermanfaat," jelasnya.
Baca juga: Pascasarjana IAI Syarifuddin Lumajang Jalin MOU Bersama IAI Ibrahimi
Dosen Pembimbing Project Buku IAI Syarifuddin, Harry Purwanto mengatakan, mahasiswa perlu dipancing untuk bisa menghasilkan tulisan opini melalui ide dan gagasan yang segar. Pasalnya, mahasiswa terdampak oleh pandemi sehingga tulisannya lebih jujur untuk mewakili sebagai manusia yang hidup saat ini.
"Sangat kaget mahasiswa IAI Syarifuddin mampu menjawab tantangan saya untuk membuat buku ditengah pandemi," ungkapnya. (ls/red)
Editor : Redaksi