Pemkab Antisipasi 28 Alumni Dolly Buka Cabang di Lumajang

lumajangsatu.com

Lumajang(lumajangsatu.com)- Menyusul penutupan lokalisasi tebesar se- Asia tenggara Dolly dan Jarak di Surabaya, Pemerintah Kabupaten Lumajang siap melakukan pembinaan kepada 28 PSK asal Lumajang yang rencananya akan dipulangkan. Saat ini, MUI dan Kantor Sosial Kabupaten Lumajang melakukan koordinasi dengan Pemprov Jatim terkait dengan penutupan tersebut.

Saat ini dari MUI dan Kantor Sosial sedangan ke Jawa Timur untuk mendaptkan pentunjuk  bagaimana langkah-langkah pasca penutupan lokalisai dolly dan Jarak, ungkap Asat  Malik Wakil Bupati Lumajang saat di hubungi lumajangsatu.com, Rabu (18/06/2014).

Baca juga: BBM Naik Atau Turun, Wong Majang Gak Ngurus

Lebih lanjut wakil Bupati menyatakan akan melakukan pengawalan terhadap para alumni dolly yang berasal dari Lumajang yang akan dipulangkan ke kampung halamnnya. Diminta atau tidak kata Wabup, Pemkab Lumajang pasti akan melakukan pembinaan agar para alumni dolly tidak membuka cabang di Lumajang.

Dimita atu tidak kita akan kawal, takut-takut mereka malah mebuka cabang di Lumajang, jelasnya sambil tersenyum.

Ia berharap dengan modal yang akan diberikan kepada para PSK Dolly dan Jarak yang diberikan oleh Pemprov Jatim, bisa dimanfaatkan untuk bisa memulai usaha yang halal. Masyarakat juga diminta membrikan motifasi kepada para alumni dolly asal Lumajang untuk kembali hidup normal ditengah-tenagh masyarakat.

Baca juga: Tahun 2015, Saatnya Bersatu Jadi Terbaik Rek!

Kita berharap modal yang diberikan oleh Pemprov Jatim bisa digunakan untuk merintis usaha yang halal dan masyarakat diminta untuk ikut memberikan motifasi agar mereka tidak kembali lagi ke lokalisasi, terangnya.

Tak hanya itu, guna mengawal kebijakan dari pemerintah provinsi untuk melakukan penutupan tempat maksiat, Pemkab Lumajang juga menitipkan kepada kepala desa yang memeiliki alumni dolly untuk ikut memberikan motifasi. kita juga titipkan kepada para kepala desa yang kebutulan ada alumni dolly untuk ikut melakukan pembinaan, paparnya.

Baca juga: Tahun 2015, 26 Ribu Fasilitator PNPM Mandiri Jadi Pengangguran

Disinggung tentang sejumlah kekawatiran masyarakat bahwa penutupan dolly dan jarak berakibat para PSK akan berpindah ke Lumajang, wabup menybutkan di Lumajang tidak ada lokalisasi yang legal. Sehinggga tidak ada pintu bagi para alumni dolly dan jarak baik yang dari Lumajang atau dari luar untuk masuk ke Lumajang.

Masyarakat diminta segera melaporkan kepada Pemerintah jika melihat adanya gelagat praktek lokalisasi di sekitarnya. Rt/rw harus teliti, jika ada praktek prestitusi segera laportkan ke kita, dan kita harus segera selesaikan dan sadarkan, pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru