Lumajang - Komandan Satuan Tugas (Satgas) Bencana Erupsi Gunung Semeru Letkol Inf. Andi Andriyanto Wibowo mengatakan bahwa pemerintah tidak merekomendasikan penggunaan jalur darurat yang menghubungkan dua kecamatan di Dusun Curah Kobokan karena itu sangat berbahaya. Tim gabungan setiap hari terus berjaga dikhawatirkan ada banjir lahar dingin susulan.
"Sudah kami tutup dan ada garis untuk tidak boleh dilewati," kata Andi Selasa (04/01/2022).
Baca juga: Komisi B DPRD Lumajang Minta Perbaikan Jalan Desa Sesuai Standar Nasional
Meskipun beberapa hari yang lalu mulai dilalui masyarakat. Jalur tersebut awalnya hanya digunakan tim evakuasi untuk melakukan operasi pencarian jenazah sebelum akhirnya sekarang digunakan warga setempat untuk melintas.
Baca juga: Komisi B DPRD Lumajang Soroti Pembangunan Pasar Ikan dan Sistem Pemasaran
Sehubungan dengan hal itu, Wakil Komandan Satgas Bencana Erupsi Semeru, AKBP Eka Yekti menyampaikan pihaknya tetap memperbolehkan jalur tersebut untuk dilintasi.
Hanya saja, menurutnya jalur rawan tersebut hanya boleh dipergunakan untuk warga setempat, itu pun dengan keperluan urgent. Dia menerangkan pembukaan jalur tersebut nantinya juga mempertimbangkan kondisi cuaca.
Baca juga: Jaga Lumajang Tetap Rukun, Komisi D DPRD Perkuat Sinergi dengan FKUB
Bila cuaca sedang dalam keadaan hujan, pihaknya bakal menutup jalur tersebut bagi siapapun. Meski begitu, Eka tetap mengimbau agar warga tidak memakai jalur Curah Kobokan-Supiturang tersebut sebagai jalur utama Candipuro-Pronojiwo maupun sebaliknya.(Ind/yd/red)
Editor : Redaksi