Lumajang - Lahar dingin Gunung Semeru yang mengalir di sejumlah daerah aliran sungai (DAS) di lereng Semeru sering meningkat yang dipicu oleh hujan deras.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan, masyarakat diharapkan patuh terhadap himbauan-himbauan yang dikeluarkan oleh BPBD Lumajang. Pihaknya berharap agar masyarakat tidak panik, jika mendapatkan informasi dari medsos silahkan dikonfirmasi lebih dulu ke intansi terkait atau di BPBD Lumajang bisa menghubungi Pusdalop.
Baca juga: 74 Ribu Wisatawan Asing Berkunjung ke Lumajang Selama 2024
Patria Dwi Hastiada menjelaskan, saat ini petugas dan relawan terus memantau aliran banjir lahar dingin Gunung Semeru secara berkala. Ini dilakukan karena masih ada kekhawatiran banjir lahar dingin tersebut meluap ke permukiman warga, karena pada sore hari hujannya sering turun hujan dengan instsitas tinggi.
"Setiap sore turun hujan sehingga terjadi banjir lahar dingin Gunung Semeru, namun terus kita pantau," ujarnya, Rabu (19/1/2022).
Baca juga: MWC Sukodono Lumajang Peringati Harlah NU ke-102 Tahun
Patria juga mengimbau masyarakat yang berada di bantaran sungai yang berhulu dari Gunung Semeru meningkatkan kesiagaan dan kewaspadaan, apalagi sat turun hujan.
"Sejauh ini Gunung Semeru masih berstatus level III atau siaga, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 KM dari puncak pusat letusan," ujarnya.
Baca juga: Pertengahan Bulan Januari Sudah 26 Kasus DBD Jangkiti Masyarakat Lumajang
Di luar jarak itu, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi DAS Semeru di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.(Ind/yd/red)
Editor : Redaksi