Candipuro - Jalur Curah Kobokan saat ini menjadi satu-satunya akses roda empat untuk menuju Pronojiwo dan Tempursari atau sebaliknya. Meski harus menantang bahaya, namun tak ada pilihan lain dari pada harus memutar lewat malang.
Imam Muzani, seorang warga Purorejo-Tempursari menceritakan pengalaman harus bolak-balik ke Lumajang. Pernah satu saat, ketika akan pulang dan sudah sampai di Kajar Kunint tiba-tiba banjir datang.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Akhirnya, mau tidak mau Muzani dan rombongan berhenti untuk menunggu banjir surut. Mulai pukul 17.00 wib, banjir baru surut pukul 21.00 wib. "Ya kita tunggu sampai surut, dan akhirnya nyampekrumah jam 12 malam," ujar Muzani, Jum'at (01/04/2022).
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Jalur Curah Kobokan juga sangat licin setelah banjir. Biasanya ada petugas dan warga melakukan pembersihan jalur, agar kendaraan yang melintas tidak terjerembab.
Warga yang biasa melintas di jalur Curah Kobokan biasanya sudah tergabung di sejumlah grup WA yang mengabarkan kondisi jalur. Jika hendak pulang tapi sudah banjir, maka biasanya mencari tempat yang nyaman untuk menunggu banjir surut.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
"Ya kita kadang ngopi-ngopi dulu di Pasirian sambil nunggu banjir surut. Kalu sudah sampai Kajar Kuning banjir, ya kita nunggu di mobil," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi