Candipuro - Para penyintas korban erupsi Semeru yang berada di pengungsian Desa Penanggal tetap semangat menjalani ibadah puasa. Warga di pengungsian menggelar sholat tarawih bersama di masjid darurat yang dibangun di lapangan Desa Penanggal.
Mufidun Alamin, Sekdes Penanggal menyatakan warga menjalani ibadah puasa seperti bisa meski ditengah keterbatasan. Sholawat tarawih digelar di masjid darurat yang dibangun dari bambu dengan beratapkan daun tebu (welit).
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
Sebelum bulan puasa tiba, warga juga menggelar Kenduri Katrisna Bumi Mahameru dengan membuat tumpeng nasi kuning. Setelah dilakukan do'a bersama, kemudian tumpeng di makan bersama.
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
"Warga di pengungsian menggelar sholat tarawih di masjid darurat yang dibangun di lapangan Desa Penanggal," papar Amin, Selasa (05/04/2022).
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
Untuk buka dan sahur, dilakukan secara bersama-sama atau Bukber. Dapur Umum yang sebelumnya menyuplai makanan dalam bentuk nasi kotak, saat puasa dapur umum menyuplai makanan untuk dimakan secara bersama-sama.(Yd/red)
Editor : Redaksi