Omzet Penjualan Turun

Eruspi Semeru Berdampak pada Gentengan Ploso Padang Lumajang

lumajangsatu.com
Penampakan Pengerajin Genteng Ploso Lumajang. ( foto by Izza Afkarina/FMML)

Padang - Pengerajin genteng di dusun Ploso,  Desa Tanggung, Kecamatan Padang Lumajang mengalami penurunan pembeli oleh  konsumen.  Apalagi semenjak kembali laharnya gunung semeru.

Mukarto (70), pemilik usaha cetak genteng di daerah Tanggung kecamatan Padang Lumajang, menjelaskan konsumen yang biasa menjadi pelanggan utama, berasal dari daerah Malang, Pasirian dan Pasuruan.

"Disebabkan jalur jembatan perak yang tidak bisa dilewati semenjak laharnya gunung semeru. Untuk daerah Malang, tidak bisa lagi menjadi konsumen untuk saat ini.” Ujar pria paruh baya pemilik usaha cetak genteng, pada Jumat (13/1/23) siang.

Baca juga: Genteng Duren Legendaris Lumajang Diambang Ancaman Kepunahan

Meskipun berkurangnya konsumen, tidak membuat seluruh karyawan pesimis dalam melakukan pekerjaannya. Mulai Jam 07.00 WIB para karyawan sudah menempati bagian-bagian yang akan dikerjakan, dengan target sebanyak-banyaknya. "Tetap bekerja dan insyallah pembeli datang," jelasnya.

Pengerajin Geteng di Tanggung mengaku mengalami penurunan pembeli sejak Pandemi. Namun, adanya erupsi Semeru untuk pembeli dari Malang sudah tidak ada lagi, karena jalurnya tertutup.

Sugiono (45), salah satu karyawan pengrajin genteng pada bagian penjemuran, di dusun Ploso, desa Tanggung, mennjelaskan terkait konsep cetak genteng. Mulai dari proses menggali tanah liat, mencetak menggunakan alat digital dan tradisional, penjemuran, hingga proses pembakaran genteng.

“Jumlah minim pembakaran genteng 24 jam.  Dan untuk proses penjemuran, jika musimnya cerah seperti saat ini, biasanya cukup setengah hari saja.” Ujar Sugiono. (*/Rin/Har)

* berita ini ditulis dari Forum Mahasiswa Menulis Lumajang (FMML)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru