Kisah Penangan Bencana Erupsi

Film Dokumenter Usap Pilu Semeru Lumajang Bikin Merinding

lumajangsatu.com
(Dok) Warga berlumuran abu fulkanik Semeru dan berlari menyelamatkan diri

 

Lumajang - Pemerintah Kabupaten Lumajang menggelar film dokumenter erupsi gunung Semeru dengan judul “Usap Pilu Semeru”. Film dokumenter tersebut dibuat oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Lumajang. Kegiatan nobar juga bagian dari peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2023.

Baca juga: Ketua DPRD Lumajang Oktafiani Dukung Peningkatan Pendapatan Asli Daerah

Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Lumajang, insan jurnalis, dan undangan lainnya hadir melihat film dokumenter tersebut. Bupati Lumajang Thoriqul Haq saat memberikan sambutan menyampaikan bahwa video diambil dari berbagai sumber termasuk dari insan pers yang saat itu berada di lokasi saat erupsi Semeru 4 Desember 2021 silam.

Cak Thoriq mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat, Provinsi, relawan dan para donatur yang telah membantu warga Lumajang korban erupsi Semeru melewati masa-masa sulit tersebut. Saat ini, setelah satu tahun lebih, jembatan gladak perak yang ambrol, kemudian rumah relokasi bagi korban erupsi Semeru sudah selesai dibangun.

Baca juga: Pelaku Pemerasan Bersajam Diamankan Polres Lumajang

“Film dokumenter ini menceritakan dari awal terjadinya erupsi, proses tanggap darurat, proses pemulihan hingga akhirnya semua korban bisa menempati rumah-rumah relokasi,” jelas cak Thoriq, Selasa (07/03/2023).

Film dokumenter berdurasi 41.41 menit itu mulai dari semeru erupsi hingga jatuhnya puluhan korban jiwa bikin merinding. Pasalnya, sore yang tenang itu seketika menjadi gelap gulita akibat semburan awan panas semeru. Waktu yang masih menunjukkan pukul 15.00 wib seketika menjadi gelap gulita. Beruntung hujan mengguyur lereng Semeru, sehingga abu panas Semeru tidak sampai menelan korban lebih banyak.

Baca juga: Satlantas Polres Lumajang Sosialisasi Larangan Sepeda Listrik di Jalan Raya

Hanya wilayah yang diterjang langsung awan panas guguran (APG) Semeru yang menimbulkan banyak korban jiwa. Korban jiwa juga banyak di daerah besuk kobokan setelah jembatan perak yang ambrol diterjang lahar panas Semeru. Film dokumenter tersebut sudah tayang di Youtube Pemkab Lumajang.(Yd/red) 

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru