Lumajang - Pada tanggal 24 Maret 2023, terjadi banjir lahar dingin Semeru yang sangat besar. Bahkan, saking besarnya banjir lahar dingin Semeru, air sampai meluap dan melintasi tanggul pengaman di Dusun Bondeli Selatan Desa Sumberwuluh Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang.
Patria Dwi Hastiadi, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menyatakan, lokasi yang terkena banjir memang masuk peta zona merah rawan bencana. Sebanyak 54 kepala keluarga (KK) atau rumah sudah masuk dalam relokasi di kawasan Bumi Semeru Damai (BSD) Desa Sumbermujur.
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
“Ada 54 rumah sudah masuk dalam data penerima relokasi di BSD Sumbermujur,” jelas Patria saat dihubungi tim liputan Lumajangsatu.com, Senin (27/03/2023).
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
Seluruh korban erupsi Semeru baik yang terdampak langsung atau tidak langsung semuanya sudah menerima kunci rumah relokasi. Saat ini, prosesnya adalah melakukan sosialisasi dan meminta warga penerima rumah segera pindah dan tak menempati rumah lama yang masuk peta rawan bencana.
Pemerintah melalui BPBD Lumajang juga sudah meminta warga penerima rumah relokasi menandatangani surat pernyataan kesediaan pindah ke rumah baru dan tak menempati rumah lama. Hal itu penting, karena pemerintah menyediakan lokasi aman, agar warga di lokasi rawan bencana bisa terhindar dari bahaya bencana Semeru.
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
“Kita menyediakan rumah relokasi harapannya ditempati dan rumah lama tak lagi ditinggali, maka perlu surat pernyataan dari warga penerima rumah relokasi sebagai pertanggungjawaban BPBD,” pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi