Lumajang - Pemerintah Indonesia saat ini sedang gencar melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting atau gagal tumbuh. Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengajak masyarakat mengkonsumsi dua telur, minimal dalam satu hari untuk mencegah tengkes (Stunting).
"Makan minimal 2 telur sehari, dinkes harus bertanggung jawab membeli telur. Saya titip pesan kepada tim anggaran untuk serius betul memberikan anggaran soal stunting ini. Apapun itu beli telur, beli daging,susu dan seterusnya," ujar dia saat Mencanangkan Gerakan Cukup Dua Telur untuk Turunkan Kasus Stunting, bertempat di Graha Nagara Bhakti Kantor BKD Lumajang, Rabu (12/7/2023).
Baca juga: Sangat Instagramable, Boardwalk Selokambang Lumajang Sudah Selesai Diperbaiki
Perempuan yang lebih akrab disapa Bunda Indah itu juga menyampaikan, bahwa pemberian ASI eksklusif pada buah hati merupakan langkah yang tidak kalah penting dalam pencegahan stunting. Dirinya memandang generasi muda saat ini terjebak steorotipe, bahwa susu formula lebih baik, nyatanya pemberian ASI Eksklusif sangat cukup memenuhi kebutuhan nutrisi buah hati.
"Untuk mencukupi nutrisi anak dalam kandungan, posyandu puskesmas untuk ibu yang kontrol itu diberikan gizi untuk anak dalam kandungan, dengan melakukan pemeriksaan rutin kalau ada bayi yang baru lahir langsung periksa bayi secara rutin," katanya.
Baca juga: Pemandian Alam Selokambang Lumajang Cocok Isi Libur Sekolah dan Akhir Pekan
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lumajang Musfarina Thoriq (Ning Farin) mengungkapkan, bahwa dirinya menyambut baik gerakan yang digagas oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Lumajang.
"Gerakan Cukup Dua Telur Sehari, bukan hanya gerakan yang dilakukan oleh pemerintah dan mitra mitranya, akan tetapi masyarakat juga dapat ambil bagian penting untuk bersama-sama menurunkan stunting di Kabupaten Lumajang," ajaknya.
Baca juga: Dinas Pariwisata Akan Terus Jadikan Selokambang Wisata Pemandian Alam Unggulan Lumajang
Ning Farin juga mengungkapkan, berdasarkan data kasus stunting dari Dinkes P2KB tahun 2020, disebutkan bahwa angka stunting di Lumajang cukup tinggi. Oleh karena itu, sebagai mitra Pemkab Lumajang, Tim Penggerak PKK memiliki inovasi GESIT atau Gerakan Sigap Stunting Ibu dan Balita Terdampingi.
"Gerakan gerakan ini adalah gerakan kebersamaan dengan satu tujuan bagaimana stunting di Kabupaten Lumajang bisa turun secara drastis," pungkasnya.(Kom/red)
Editor : Redaksi