Lumajang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur terus berupaya meningkatkan layanan kesehatan untuk dapat menekan angka kasus stunting atau tengkes.
“Hingga saat ini, kami terus meningkatkan layanan di wilayah, agar dapat menekan kasus stunting. Namun, untuk dapat mengoptimalkan layanan maupun program kesehatan, Kamis (5/10/2023) lalu, TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting, red) Lumajang melakukan Kaji Banding ke TPPS Kota Surabaya,” ujar Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan P2KB Lumajang, drg. Rina Dwi Astuti saat dimintai keterangan di sela kegiatannya, Rabu (11/10/2023).
Baca juga: Asosiasi BPD se-Lumajang Bertemu H. Rofiq Anggota DPRD Jatim
drg. Rina juga menyampaikan, bahwa KAJI banding tersebut dilakukan untuk meningkatkan kinerja TPPS Kabupaten Lumajang, dengan cara mengadopsi inovasi baik yang berhasil diterapkan oleh Tim TPPS Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menurunkan angka kasus stunting.
“Berdasarkan data yang telah kami himpun, angka prevalensi stunting di Kabupaten Lumajang sudah cukup menurun di tahun 2022, namun masih ada masalah dalam pengelolaan data stunting. Untuk itu, dengan kaji banding ini harapannya dapat menurunkan kasus stunting di Lumajang,” kata dia.
Sementara itu, Staf Ahli Walikota Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Pemerintah Kota Surabaya, Fauzie Mustaqiem Yos menerangkan, bahwa di lihat dari hasil survei angka prevalensi stunting di Lumajang telah menurun, tetapi masih ada masalah dalam pengelolaan data stuntingnya.
Baca juga: MPM Desak BK DPRD Segera Clearkan Beredarnya Foto Mesra Mirip Ketua Dewan Lumajang
Lanjut dia, untuk dapat mengatasi masalah tersebut, pihaknya menyarankan agar TPPS Kabupaten Lumajang dapat mengadopsi strategi teknis pencapaian kinerja pengelola data TPPS Kota Surabaya, seperti inovasi pemasangan wifi di setiap balai RW untuk kemudahan akses layanan digital, membuat aplikasi “Sayang Warga Surabaya”, dan penguatan peran Tim Pendamping Keluarga (TPK).
“Aplikasi “Sayang Warga Surabaya” ini kami gunakan untuk mengikutsertakan peran warga dalam pencatatan data stunting, dimana data dalam aplikasi ini selalu terupdate real-time setiap harinya,” terang dia.
Menurutnya, upaya penguatan peran TPK dalam penyaluran bantuan maupun screening sasaran juga merupakan hal yang efektif dalam membantu penurunan stunting secara cepat.
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
Di akhir penjelasannya, Fauzie mengharapkan, agar Tim TPPS Kabupaten Lumajang dapat mengembangkan inovasi-inovasi tersebut untuk diimplementasikan di Kabupaten Lumajang.
“Semoga dengan kaji banding ini, Kabupaten Lumajang dapat menemukan solusi terbaik dalam upaya penurunan stunting, dan dan target penurunan stunting di tahun 2024 dapat tercapai”, pungkasnya.(Kom/red)
Editor : Redaksi