Baca juga: Ponpes Darun Najah Lumajang Juara 2 Implementasi Pesantren Sehat Tingkat Jatim 2024
Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan korban erupsi Gunung Semeru langsung diamankan dan mendapatkan pertolongan dari relawan dan badan penanggulngan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang. Namun, kejadian tersebut bukan bencana sungguhan, namun simulasi penanggulngan bencana saat apel siaga penanggulngan bencana daerah 2014, di Alun-alun Lumajang, Senin (17/10/2014).
Menurut Hendro Wahyono, Kabid Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, kegiatan apel siaga kebencanaan adalah kegitan rutin BPBD. Hendro menegaskan, tidak ada hubungannya dengan aktifitas gunung Semeru yang akhir-akhir ini mengalami peningkatan.
Tidak ada kaitannya dengan peningkatan Semeru, namun momennya saja yang mungkin bersamaan, papar Hendro kepada sejumlah wartawan.
Kegiatan apel siaga bertujuan untuk menymabung silaturrahim antara semua elemen yang terlibat dalam penanggulnagan bencana. Sehingga ketika bencana yang tidak diharapkan itu benar-benar terjadi, maka penanggulangan kepada korban akan segera dilakukan dengan cepat.
Harapannya akan semakin erat silaturrahim dengan elemen penanggulangan benacana, sehingga ketika ada benacana akan mudah dalam penanggulangannya, terangnya.
Apel Siaga Kebencanaan dihadiri oleh relawan, pecinta alam, siswa dan mahasiswa. Hadir juga sejumlah muspida seperti Wakil Bupati, Ketua DPRD, Kodim 0821, Danyon 527 dan Kapolres Lumajang.
Salah seorang pecinta alam dari STKIP PGRI menyatakan cukup menyambut baiak dengan kegitan tersebut. Sehingga, mahasiswa bisa merasakan langsung bagimana melakukan penyelamtan korban atau bahkan menjadi korban bencana itu sendiri.
Kita diundang untuk ikut apel siaga dan kita saat simulasi berperan sebagai korban bencana, ujar Syahwal.(Yd/red)
Menurut Hendro Wahyono, Kabid Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, kegiatan apel siaga kebencanaan adalah kegitan rutin BPBD. Hendro menegaskan, tidak ada hubungannya dengan aktifitas gunung Semeru yang akhir-akhir ini mengalami peningkatan.
Tidak ada kaitannya dengan peningkatan Semeru, namun momennya saja yang mungkin bersamaan, papar Hendro kepada sejumlah wartawan.
Kegiatan apel siaga bertujuan untuk menymabung silaturrahim antara semua elemen yang terlibat dalam penanggulnagan bencana. Sehingga ketika bencana yang tidak diharapkan itu benar-benar terjadi, maka penanggulangan kepada korban akan segera dilakukan dengan cepat.
Harapannya akan semakin erat silaturrahim dengan elemen penanggulangan benacana, sehingga ketika ada benacana akan mudah dalam penanggulangannya, terangnya.
Apel Siaga Kebencanaan dihadiri oleh relawan, pecinta alam, siswa dan mahasiswa. Hadir juga sejumlah muspida seperti Wakil Bupati, Ketua DPRD, Kodim 0821, Danyon 527 dan Kapolres Lumajang.
Salah seorang pecinta alam dari STKIP PGRI menyatakan cukup menyambut baiak dengan kegitan tersebut. Sehingga, mahasiswa bisa merasakan langsung bagimana melakukan penyelamtan korban atau bahkan menjadi korban bencana itu sendiri.
Kita diundang untuk ikut apel siaga dan kita saat simulasi berperan sebagai korban bencana, ujar Syahwal.(Yd/red)
Editor : Redaksi