Lumajang- Pemerintah Kabupaten Lumajang telah membangun sebanyak 268 rumah burung hantu (Rubuha) sebagai langkah alami dan berkelanjutan untuk mengendalikan hama tikus yang kerap merusak tanaman pertanian. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus mendukung program swasembada pangan daerah.
Baca juga: STKIP PGRI Lumajang Gelar Rangkaian Lomba dan Pameran Karya Mahasiswa dalam Dies Natalis ke-40
Hal tersebut disampaikan Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) saat beraudiensi dengan Sekretaris Jenderal DPP Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Muhammad Mujiburrahman, di Ruang Mahameru, Kantor Bupati Lumajang, Rabu (30/4/2025).
Menurut Bunda Indah, penggunaan burung hantu sebagai predator alami terbukti efektif dalam menekan populasi tikus dan mengurangi kerugian petani. Ke depan, Pemkab Lumajang berencana menambah jumlah Rubuha dengan menggandeng perusahaan kayu lokal melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Mengamuk di Rowokangkung, 17 Rumah Rusak dan Listrik Padam
Perusahaan akan menyuplai bahan baku kayu, sementara proses pembuatannya akan melibatkan petani setempat. Langkah ini diharapkan tidak hanya menekan serangan hama, tetapi juga memberdayakan masyarakat petani.
Baca juga: Lumajang Sabet Empat Penghargaan Penyakit Hewan Menular Strategis, Bukti Ketangguhan Peternakan
Pemkab Lumajang optimistis, inisiatif ini dapat memperkuat ketahanan pangan daerah melalui pendekatan ramah lingkungan dan berkelanjutan (Ind/Kom/red).
Editor : Redaksi