LUMAJANG – Sebanyak 106 jemaah haji asal Kabupaten Lumajang resmi diberangkatkan menuju Tanah Suci pada Minggu (25/5/2025) melalui Kloter 38, yang menjadi kelompok terakhir dari Lumajang pada musim haji tahun ini. Prosesi pemberangkatan dilakukan di Halaman Kantor Bupati Lumajang dan dilepas langsung oleh Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma.
Baca juga: 345 Jemaah Haji Lumajang Tiba Selamat, Disambut Hangat di Pendopo Kabupaten
Dalam sambutannya, Wabup Yudha menekankan bahwa ibadah haji bukan sekadar perjalanan spiritual, melainkan juga momentum untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan keumatan.
“Haji adalah simbol kedewasaan umat dalam mengamalkan nilai Islam yang rahmatan lil alamin. Sepulangnya nanti, kami berharap para jemaah dapat menjadi teladan dalam kejujuran, kepedulian, serta memperkuat persatuan di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Ia juga menyebut bahwa para jemaah membawa peran strategis sebagai duta bangsa di tengah pertemuan lintas negara yang terjadi di Tanah Suci. Oleh karena itu, menurutnya, sikap dan perilaku jemaah harus mencerminkan wajah Indonesia yang toleran dan beradab.
Baca juga: Penataan Sementara PKL Alun-alun Lumajang Sambut Kedatangan Jemaah Haji
Pemerintah Kabupaten Lumajang, kata Yudha, telah memastikan seluruh tahapan pemberangkatan berjalan lancar dengan pelayanan optimal, sebagai bagian dari tanggung jawab negara dalam mendukung pelaksanaan ibadah umat.
Baca juga: Seluruh Jamaah Haji Lumajang Selamat Tiba di Kampung Halaman
Pemberangkatan Kloter 38 ini menandai berakhirnya rangkaian keberangkatan jemaah haji asal Lumajang tahun 2025. Ratusan jemaah sebelumnya telah lebih dulu diberangkatkan dalam kloter-kloter sebelumnya, berkat sinergi antara Pemkab, Kementerian Agama, dan masyarakat.
Suasana haru menyelimuti proses pelepasan, diiringi doa-doa yang mengalun dari keluarga dan warga yang hadir mengantar. Bagi masyarakat Lumajang, ibadah haji tak hanya menjadi ritual individu, tapi juga refleksi kolektif untuk memperkuat keimanan dan mempererat tali persaudaraan dalam bingkai kebhinekaan (Ind/red).
Editor : Redaksi