Lumajang - Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin, Wonorejo, atas wafatnya Almukaromah Nyai Hj. Ainun Nisa’, pengasuh Asrama Maqoman Mahmudah (MAQDA). Almarhumah dikenal sebagai ulama perempuan kharismatik yang mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan akhlak dan pembinaan generasi muda.
Baca juga: Tradisi Grebeg Gunungan Warnai Puncak Hari Jadi Lumajang ke-770
Sebagai bentuk penghormatan, Bupati Lumajang Indah Amperawati bersama Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma melakukan takziah ke kediaman almarhumah, Sabtu (21/6/2025). Kehadiran kedua pimpinan daerah ini tidak hanya sebagai ungkapan belasungkawa, tetapi juga sebagai simbol penghargaan pemerintah terhadap peran penting tokoh agama dalam membangun karakter masyarakat.
"Beliau bukan hanya panutan bagi para santri, tetapi juga teladan bagi masyarakat luas. Nyai Ainun Nisa’ adalah sosok ulama perempuan yang sabar, bijaksana, dan konsisten dalam mendidik dengan penuh kasih sayang,” ujar Bupati.
Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma menambahkan, kepergian almarhumah merupakan kehilangan besar bagi Lumajang. Kiprah beliau selama ini menjadi pilar penting dalam membentuk akhlak masyarakat.
Baca juga: Asta Cita Nararya Jadi Kompas Baru Pembangunan Lumajang
"Semoga segala amal jariyah beliau terus mengalir dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus," tuturnya.
Baca juga: Zero Korban Jiwa di Tengah Erupsi, Harjalu 770 Jadi Simbol Ketangguhan Lumajang
Nyai Hj. Ainun Nisa’ dikenal luas atas dedikasinya membimbing para santri dengan komitmen tinggi terhadap nilai-nilai kebangsaan dan toleransi. Perannya menegaskan bahwa perempuan memiliki ruang strategis dalam kepemimpinan keagamaan dan sosial.
Takziah ini menjadi momen refleksi bagi masyarakat Lumajang tentang pentingnya peran pesantren dan ulama, khususnya figur ibu pengasuh, dalam membangun peradaban bangsa yang berakar pada moral, ilmu, dan cinta tanah air.
Editor : Redaksi