Penawungan

Krisis Air Puluhan Tahun Berakhir, Bupati dan Wabup Lumajang Resmikan Sumur Bor & Proyek SPAM

Reporter : Indana Zulfa
Bupati Lumajang Indah Amperawati dan Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma mencoba aliran air dari sumur bor baru di Desa Penawungan, Kecamatan Ranuyoso, sebagai simbol dimulainya era baru ketersediaan air bersih bagi warga

Lumajang – Puluhan tahun bergantung pada sumur dangkal dan tadah hujan, 220 Kepala Keluarga (KK) di Desa Penawungan, Kecamatan Ranuyoso, akhirnya merasakan harapan baru. Pemerintah Kabupaten Lumajang menghadirkan **sumur bor dengan kedalaman 98 meter** dan memulai **proyek besar Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)**, Selasa (22/7/2025).

 

Baca juga: STKIP PGRI Lumajang Gelar Rangkaian Lomba dan Pameran Karya Mahasiswa dalam Dies Natalis ke-40

Proyek ini menjadi bagian dari program prioritas **Setor Madu** (Sehari Ngantor di Kecamatan Terpadu) yang langsung dipimpin Bupati Lumajang Indah Amperawati (**Bunda Indah**) dan Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma (**Mas Yudha**).

 

“Hari ini, sejarah baru dimulai. Warga tidak lagi harus mengantre air di musim kemarau. Ini bukti bahwa pemerintah hadir dengan solusi nyata, bukan sekadar janji,”* tegas Bunda Indah.

 

Sumur bor senilai Rp200 juta yang selesai pada Agustus 2024 itu kini siap mengalirkan air bersih. Tak berhenti di situ, Pemkab Lumajang mengalokasikan **Rp770 juta melalui PAK APBD 2025** untuk membangun dua reservoir, rumah pompa, jaringan listrik, panel, dan perpipaan sepanjang 6,9 kilometer. Sebanyak 25 sambungan rumah (SR) akan menyalurkan air langsung ke dapur warga.

 

Pembangunan SPAM dijadwalkan dimulai 19 Agustus 2025 dengan target rampung 90 hari. Seluruh proses tender sudah selesai, membuka jalan bagi perubahan nyata dalam penyediaan air bersih di kawasan tersebut.

 

Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Mengamuk di Rowokangkung, 17 Rumah Rusak dan Listrik Padam

Wakil Bupati Mas Yudha menyebut proyek ini sebagai langkah strategis mengakhiri penderitaan panjang warga.

 

Kita tidak ingin ada lagi cerita tentang air yang hanya datang saat hujan. Ini tentang hak dasar warga dan kesejahteraan mereka,”* ujarnya.

 

Selama bertahun-tahun, warga Curah Bindu dan Dusun Krajan hidup dalam ketidakpastian pasokan air, terutama saat musim kemarau. Kini, dengan hadirnya sumur bor dan jaringan SPAM, desa ini siap meninggalkan masa lalu krisis menuju era baru kemandirian air bersih.

Baca juga: Lumajang Sabet Empat Penghargaan Penyakit Hewan Menular Strategis, Bukti Ketangguhan Peternakan

 

Program **Setor Madu** pun menunjukkan tajinya, menjadi bukti bahwa birokrasi bisa bergerak cepat dan langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.

 

"Pembangunan bukan sekadar wacana di atas kertas. Kita buktikan, pemerintah turun ke lapangan, mendengar, dan memberi solusi,” pungkas Bunda Indah (Ind/red).

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru