Kunir

Polisi Jadi Pembina Upacara, SDN 02 Sukosari Lumajang Digemakan Perlawanan terhadap Perundungan

Reporter : Indana Zulfa
Anggota Polsek Kunir saat jadi pembina upacara di sekolah

Lumajang – Bullying di sekolah bukan lagi sekadar kenakalan biasa, melainkan ancaman serius bagi masa depan generasi muda. Menyadari hal itu, Polsek Kunir turun tangan mengedukasi pelajar agar berani melawan praktik perundungan.

 

Baca juga: STKIP PGRI Lumajang Gelar Rangkaian Lomba dan Pameran Karya Mahasiswa dalam Dies Natalis ke-40

Senin (29/7/2025) pagi, Kanit Binmas Polsek Kunir, Aipda M. Fadholi, menjadi inspektur upacara di SDN 02 Sukosari, Kecamatan Kunir. Di hadapan ratusan siswa, ia menekankan bahwa bullying tidak hanya melukai fisik, tetapi juga menghancurkan mental korban.

 

“Adik-adik harus berani berkata *tidak* pada perundungan. Jangan diam, cegah dengan cara yang benar, dan jadikan sekolah sebagai ruang yang penuh rasa saling menghormati,” tegas Aipda Fadholi.

 

Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Mengamuk di Rowokangkung, 17 Rumah Rusak dan Listrik Padam

Kapolsek Kunir, Iptu Muljoko, menambahkan bahwa pencegahan bullying tidak bisa hanya diserahkan pada sekolah. Orang tua, guru, dan aparat kepolisian harus bersinergi menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.

 

“Bullying bisa mematahkan semangat anak-anak kita. Karena itu, kesadaran bersama menjadi kunci. Polsek Kunir berkomitmen terus hadir di sekolah-sekolah untuk menanamkan nilai positif sejak dini,” ujarnya.

Baca juga: Lumajang Sabet Empat Penghargaan Penyakit Hewan Menular Strategis, Bukti Ketangguhan Peternakan

 

Polsek Kunir menegaskan, kampanye anti-bullying ini akan diperluas ke berbagai sekolah lain. Langkah ini bukan hanya upaya menjaga keamanan pelajar, tetapi juga investasi jangka panjang demi masa depan generasi muda Lumajang (Ind/red).

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru