Solo – Di jantung Kota Surakarta, tepatnya di Jl. K.H. Hasyim Ashari No.1, berdiri sebuah kawasan yang masih menjaga denyut tradisi dengan hangat: Kampung Batik Kauman.
Lingkungan kampung yang rapi, teduh, dan sarat sejarah ini menjadi tujuan favorit wisatawan yang ingin melihat langsung proses pembuatan batik tulis klasik khas Keraton Surakarta. Setiap sudutnya seolah bercerita tentang para perajin yang menjaga tradisi turun-temurun sejak zaman kerajaan.
Baca juga: Pasar Triwindu, Surga Antik Kota Solo Surakarta yang Penuh Cerita
Saat memasuki kampung ini, pengunjung akan disambut deretan rumah tradisional dan galeri batik yang memamerkan motif-motif halus nan elegan. Suara canting yang bergesekan dengan kain serta aroma malam hangat semakin menambah pengalaman autentik.
Para perajin dengan ramah menunjukkan proses membatik—mulai dari membuat pola, mencanting, mewarnai, hingga menjemur kain—sebuah rangkaian yang memerlukan ketelatenan tinggi.
Bagi wisatawan, tiket masuk Kampung Batik Kauman tidak dipungut biaya. Pengunjung hanya perlu menyiapkan biaya jika ingin membeli batik atau mengikuti workshop membatik yang ditawarkan beberapa galeri.
Baca juga: Bengawan Solo Parapet Wall Art, Destinasi Kreatif Baru yang Menyegarkan Kota Solo Surakarta
Untuk kendaraan, tersedia lahan parkir umum di sekitar pintu masuk kampung dengan tarif parkir standar sekitar Rp3.000–Rp5.000 tergantung jenis kendaraan.
Adapun jam operasional kawasan ini umumnya mulai pukul 08.00–17.00 WIB, dengan beberapa galeri tetap buka hingga sore menjelang malam.
Kampung Batik Kauman menjadi pilihan tepat bagi siapa pun yang ingin menikmati wisata budaya Solo dengan suasana yang tenang dan akrab.
Baca juga: Batik Keris Heritage, Destinasi Budaya Elegan di Jantung Kota Solo Surakarta
Di sini, tradisi bukan sekadar warisan, melainkan napas kehidupan yang terus dijaga melalui goresan canting yang penuh cinta.(yov/red)
"Artikel ini ditulis oleh Muhammad Yova Athobarani (Pelajar PPL SMKN 1 LUMAJANG)
Editor : Redaksi