Lumajang(lumajangsatu.com) - Demam akik di Indonesia ternyata membawa berkah bagi akik khas Lumajang bulu macan. Bayangkan saja, akik bulu macan seperti butiran beras dan kedelai harganya bisa mecapai jutaan rupiah.
Kelangkaan bahan baku batu akik bulu macan memang menjadi kendala dalam menyedia stok. Akik bulu macan yang tersebar di perkebunan tebu PTPN 12 PG Jatiroto juga sangat minim penyebarannya.
Baca juga: Hujan Deras Mulai Merendam Kawasan Langganan Banjir di Rowokangkung Lumajang
"Waduh, akik bulu macan terus diburu kolektor luar Lumajang, baik Bali, Jakarta dan Surabaya, meski bentuknya kecil dan motifnya luar biasa harganya bisa selangit," ujar Efendi, pedagang akik Kota Lumajang.
Akik bulu macan diketahui ada di titik lokasi yakni Desa Sukosari, Desa Kalidilem dan Desa Dawuhan Wetan. Bahkan, yang ditemukan oleh para penjara hanya sebesar jaring kelingking saja.
Baca juga: Asosiasi BPD se-Lumajang Bertemu H. Rofiq Anggota DPRD Jatim
"Waduh, jangan berharap dapat akik bentuk normal atau besar, dapat bulu macan seperti butiran beras dan kedelai sudah untung, karena bisa mencapai jutaan rupiah," jelas Mamad, pedangan akik asal Jatiroto.
Dari pedagang lokal di Lumajang, kini banyak kolektor mencari bongkahan batu akik bulu macan. Pasalnya, harga akik bulu macan bongkahan seberat 50 gram mencapai Rp. 75 juta di pasaran Luar Lumajang.
Baca juga: MPM Desak BK DPRD Segera Clearkan Beredarnya Foto Mesra Mirip Ketua Dewan Lumajang
"Waduh, kalah ada bongkahan yang beli orang Lumajang dan Jember, pasti mereka sudah memiliki pembeli luar kota," jelas Saiful, pedagang batu akik Jawa-Bali.(ls/red)
Editor : Redaksi