Lumajang-Seribuan petani tembakau di Lumajang yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) dan (Koalisi Nasiokal Penyelamat Kretek) mengelar aksi demo damai ke Kantor Pemkab, Jl. Alun-alun Utara, Kamis(14/3/2013).
Pendemo menolak Peraturan Pemerintah (PP) No. 109 tahun 2012 yang dianggap membunuh petani tembakau dan berpihak pada kepentingan asing dari pada rakyat Indonesia. Jika tuntutan tidak dilakukan, petani tembakau akan menolak dan memboikot membayar pajak.
"PP anti tembakau tidak memihak pada petani," kata Panel Barus, Pengurus KNPK pusat yang turun langsung ke Lumajang.
Dia mengatakan, PP anti tembakau adopsi dari FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) yang lebih mementingkan industri rokok asing. Sehingga petani dan stakeholder tembakau lokal serta Nasional akan terbunuh, karena mementingkan tembakau impor.
"Kami berharap pemerintah melahirkan Undang-undang pertembakauan yang berkedaulatan rakyat," ungkapnya.
Ketua APTI Lumajang, Iteng Ahmad Surowi mengatakan, di Lumajang ada 21 ribu jiwa petani dan 15 ribu buruh yang mengantung hidup pada tanaman tembakau. Terbitnya PP no. 109 akan membunuh perekonomian masyarakat.
"Trus siapa yang akan bertanggung jawab, kalau PP tidak memihak ke petani tembakau," terangnya.
Dari pantuan, Baru 5 menit ratusan petani tembakau mengelar aksi di sebelah barat kantor Pemkab Lumajang untuk menolak PP No. 109 tahun 2012,Bupati Lumajang. Sjahrazad Masdar didampingi beberapa tokoh petani tembakau menemui massa pendemo.
Dalam sabutannya, Sjahrazad Masdar menymapikan, sebelum menemui massa Telfon Pak De Karwo, bahawa akan ada petani yang akan silaturahmi, bukan demo."Pak karwo menyampaikan salam pada jenengan semua," terangnya.
Dia sepakat dengan Impor tembakau dibatasi, RUU Tembakau baru disahkan, untuk mematahkan PP 109. Raperda, perlindungan petani tembakau sudah disetujui legislatif dan eksekutif Pemprov Jatim.
"Saya mendukung pengayoman dan perlindungan petani bersama pak de karwo. Pak karwo akan menemui petani Lumajang," paparnya.
Sjahrazad Masdar juga berpesan dalam 2 bulanTerakhir akan ada Pilkada dan meminta masyarakat tetap kondusif. Dirinya semula trauma dengan aksi demo anarkis di Lumajang sebelumnya, sampai pak Kapolres tersungkur.
"Kami berharap Lumajang tetap aman dan kondusif," pungkasnya dan meninggalkan pendemo
seusai ditemui buptai dan pendemo mulai beranjak untuk membubarkan diri, ada seorang pendemo dari petani Tembakau yang memasang spanduk dukungan pada pasangan incumbent, Sjaharazad Masdar dan As'at Malik (SA'AT) di Pilkada 2013.
Salah satu dari petani tembakau memasang spanduk dipagar depan kantor bupati dan pemkab Lumajang tanpa mendapat teguran larangan. Dengan tenang petani tembakau berbaju merah memasang dua banner di pintu gerbang timur kantor pemkab Lumajang.
Dua Spanduk yang terpasang bertuliskan, "Ngunjuk Kopi Rokok Tali Jagat, Sejuk di Hati Kami Mendukung Pasangan SA'AT", "Aksi Damai, Mohon Dukungan Bapak Bupati Lumajang Untuk Petani Tembakau".
"Gak apa-apa, mereka menyampaikan aspirasinya," ujar salah satu petugas Satpol PP.
Aksi demo dijaga puluhan aparat kepolisian, TNI, Satpol dan Dishun di depan Kantor Pemkab Lumajang.(yd/red)
Editor : Redaksi