Waaw..! Getah Pinus Lumajang Ternyata di Ekspor ke Cina dan Jepang

lumajangsatu.com

Lumajang (lumajangsatu.com) - Lumajang memang kaya dengan kekayaan alamnya. Getah pohon pinus yang berada di kawasan hutan produski perhutani ternyata memiliki nilai ekonomis tinggi.

"Getah pohon pinus itu di ekspor ke Cina dan Jepang untuk bahan baku elektronik, kosmetik dan terpentin," ujar Misbakhul Munir Wakil Administratur Perhutani Lumajang, Kamis (05/11/2015).

Baca juga: DPRD Sarankan Pemkab Lumajang Komunikasi Pengusaha Bisa Rekrut Honorer Tak Lolos P3K

Para buruh pengambil getah pinus (disebut penyadap) dalam 10 hari bisa memperoleh uang 2 juta rupiah. Jika semakin banyak pohon puinus yang diambil getahnya maka hasilnya juga akan semakin banyak.

Baca juga: Pemkab Lumajang Gelar Pasar Murah, Catat Tanggal dan Tempatnya

"Para buruh pengambil getah pinus atau yang kita sebut sebagai penyadap, dalam 10 hari bisa memperolah upah 2 juta rupiah," paparnya.

Saat ini, ada sekitar 8 ribu hektar hutan pinus yang dimabil getahnya dengan melibatkan sekitar 400 buruh penyadap getah pinus. Lahan hutan puinus tersebar di beberapa Kecamatan seperti Candipuro, Pronojiwon, Pasirian dan Gucialit dengan target 500 ton getah pinus pertahun.

Baca juga: Ini Sederet Luka Carok di Desa Tanggung Lumajang Hingga 1 Korban Tewas

"Pohon pinus yang bisa diambil getahnya minimal berumur 15 tahun dan maksimal umur 45 tahun," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru