Lumajang (lumajangsatu.com) - Musim kemarau panjang membuat banyak sumber mata air mati dan ladang milik petani gagal panen. Hal itu yang juga terjadi di Pronojiwo, para petani Salak Pondoh gagal panen karena kebun salak kekurangan air bahkan banyak yang mati.
"Musim kemarau sekarang lama sekali mas, banyak pohon salak yang mengering dan mati," ujar Damanhuri salah seoerang warga Pronojiwo kepada lumajangsatu.com, Senin (09/11/2015).
Baca juga: Pemandian Alam Selokambang Lumajang Cocok Buat Hidroterapi Saat Pagi Hari
Lokasi kebun salak yang jauh dari sumber mata air membuat para petani kesulitan untuk mengairi ladanganya. Petani akhirnya pasarah melihat salak-salak yang sudah rutin panen setai bulan hanya berbuah kecil dan tidak bisa dimakan.
Baca juga: Ini Besaran Tiket Masuk Wisata Tumpak Sewu Semeru Lumajang Bagi Wisatawan Lokal dan Manca Negara
"Ada yang berbuah mas namun tidak bisa dimakan karena sangat kecil, ada lagi yang sudah pohon salak yang sudah berumur 6 tahun mengering dan mati, terpaksa para petani harus menanam lagi dan harus menunggu 3 tahun untuk bisa panen salak lagi," jelasnya.
Baca juga: Kesepakatan Bersama Tiket Masuk Tumpak Sewu Semeru Lumajang 100 Ribu Per Wisatawan
Warga Pronojiwo sejak hari Jum'at mulai berpuasa untuk kemudian hari Selasa (10/11) akan melakukan sholat istisqa untuk meminta hujan kepada Allah. "Kami dari MWC NU Pronojiwo sudah berpuasa sejak hari Jum'at mas, nanti kita akan melakukan sholat Istisqa hari Selasa di lapangan desa Oro-oro Ombo," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi