Lumajang (lumajangsatu.com) - Sudah susah payah untuk mendaptkan pasir, para sopir dump truck dibuat jengkal karena dicegat polisi. Saat hendak mengirim pasir ke luar Lumajang, sampai diutara wonorejo polisi lalaulintas mencegatnya.
"Kita sudah susah payak untuk mabil pasir, kita masih dicegat dan saat ditanyakan apa kesalhannya polisi tak menjelakan," ujar Yoko warga Kebonagung salah seorang sopir truk pasir, Senin (07/12/2015).
Baca juga: Jalan Penghubung Pasirian-Tempursari Lumajang Sudah Dua Kali Putus Diterjang Ombak
Yang menarik, sopir dump truck pasir mengungkap harga kartu kendali yang dinilai sangat mahal. Yoko mengaku harus membayar 100 ribu rupih untuk satu kartu kendali berwarna kuning.
"Siapa bilang harganya 25 mas, saya beli dari pemilik tambang 100 ribu rupiah di wilayah tambang Pasrujambe," tarangnya.
Baca juga: Pemandian Alam Selokambang Menjadi Penyumbang PAD Lumajang
Sementara itu, Eko salah seorang sopir yang lain merasa heran karena trucknya masih dicegat. Padahal menurut pemilik tambang, pasir sudah bebas dijual kemanasaja.
"Katanya pemilik tambang, pasir sudah bisa dijual kemanasaja, namun kok masih dicegat juga oleh polosi, makanya kita datang ke kantor Polantas ini," terangnya dengan nada agak tinggi.
Baca juga: Jelang Nataru, Pemerintah Lumajang Pastikan Daging di Pasar Aman Dikonsumsi
Usai didatangi oleh para sopir, belasan dump truck pengangkut pasir langsung dibawa kearah utara. Informasi yang dihimpun, truck-truck tersebut akan ditimbang karena diduga kelebihan muatan atau melebihi tonase.(Yd/red)
Editor : Redaksi