Lumajang(lumajangsatu.com) - Bupati Luamjang, As'at Malik dan Wabup Buntaran bersama istri datang langsung untuk melihat suasan malam jagongan di Loemadjang Djaman Doelo, Sabtu(19/12) malam. Dua pejabata tinggi duduk di tempat didesain sebuah warung elit pembesar dulu dengan menu makanan tradisional.
Bupati bersama Wakilnya duduk di sebuah warung elit dengan ornamen kursi kuno menonton kesenian tanggapan Ogleng dan Wayang Kulit. Sejumlah PNS yang pandai menari seperti pegawal Bupati, Matrawi dan PNS Disbudpar, Edi Santoso menari dengan tandak dari Seni Ogleng.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
"Suasana seperti Lumajang dulu, saya ingat waktu masih kecil," ujar As'at Malik.
Dia mengaku sangat senang dengan adanya malam jagongan Loemadjang Djadoel dengan kesenian masyarakat dulu. Selain itu, dirinya ingin sekali melestarikan kesenian Ogleng dan wayang kulit krucil dengan dalang ciliknya.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
"Ini perlu dilestarikan karena kebudayaan bangsa," ungkapnya.
Kadisbudpar, Gawat Sudarmanto mengatakan, jika malam jagongan adalah bentuk kultur masyarakat Lumajang saat memiliki hajatan. Sehingga, para kerabat kumpul di rumah saudara yang punya hajat.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
"Maknanya, adalah membangun kebersamaan dalam mendukung kerabat yang memiliki hajat, intinya Silaturahim," jelasnya.(ls/red)
Editor : Redaksi