Lumajang (lumajangsatu.com) - Salak khas Tempursari nampaknya terancam punah. Pasalnya, banyak sekali petani salak yang mulai membabat pohon salak dan diganti dengan ditanam sengon atau pisang.
"Kalau milik saya tidak begitu luas mas, tapi milik petani lain banyak sekali yang ditebang dan diganti dengan sengon atau pisang," ujar pak Kus warga Tempurejo Kecamatan Pronojiwo, Sabtu (02/04/2016).
Banyaknya kebun salak yang beralih fungsi karena harga salak sangat murah sehingga petani lebih memilih menanam sengon. Harga salak murah karena banyak tengkulak yang tidak bisa membeli salak petani akibat kondisi jalan menuju Tempursari rusak parah.
"Para tengkulak salak tidak mau membeli salak karena jalannya rusak, ada yang mau beli namun harganya sangat murah mas," paparnya.
Satu bungkus salak Tempursari yang bersisi 5 kg biasanya dibeli 10 ribu oleh tengkulak. Saat ini, harganya jadi 5-6 ribu saja, itupun sangat sulit untuk menemukan pembeli buah salak.
"Kami berharap pemerintah segera memperbaiki jalan menuju Tempursari agar kami tidak kesulitan menjual hasil bumi kami," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi