Lumajang(lumajangsatu.com)- Meski kondisi air di sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS) masih cukup tinggi Seperti di Sungai Besuk Sat dan Sungai Rejali Pasirian, namun sejumlah warga di sekitar sungai terpantau silih berganti melintasinya karena jika harus melewati jembatan penyebrangan warga harus memutar arah sejauh 2 kilo meter, Sabtu (09/04/16).
"saya mau ke kajaran pak, kalau lewat jembatan lumayan jauh dan kita harus sekitar 2 kilometer," ungkap Mistoyo, salah satu warga saat dikonfirmasi.
Baca juga: Masuk Hari Tenang Pilkada, Alat Peraga Kampanye di Lumajang Langsung Dibersihkan
Lebih lanjut ia menjelaskan, jika melintas di tengah arus deras banjir ini merupakan hal yang biasa dilakukan untuk bisa segera sampai ditempat tujuan dalam waktu singkat. "Tidak takut pak karena sudah biasa," tambahnya.
Baca juga: Denny Caknan Sukses Menghibur Pendukung Paslon 02 Indah-Yudha di Stadion Semeru Lumajang
Tidak jarang sejumlah sepeda motor warga yang melintas mati alias mogok saat berada di tengah sungai karena terendam air, bahkan ada pula yang harus di seret menggunakan sepeda motor lain jika yang mogok itu tengah membawa rumput.
Baca juga: Gus Rivqy DPR RI PKB Tekankan Pentingnya Jaga Keharmonisan Sosial Masyarakat Lumajang
Diketahui, dalam sepekan terakhir telah terjadi beberapa kali banjir lahar hujan dari puncak Gunung Semeru akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut beberapa jam. (Mad/red)
Editor : Redaksi