Isu Santer di PNS Pemkab, Inilah 6 Pejabat Eselon III yang Layak ke Eselon II

lumajangsatu.com

Lumajang(lumajangsatu.com) - Sebanyak 45 PNS yang kini sedang mengikuti tes assesment di Badan Diklat Jawa Timur untuk mengisi 6 Jabatan eselon II masih berlangsung. Namun, isu yang beredar dikalangan PNS Pemkab Lumajang siapa saja yang layak menjadi eselon II juga jadi perbincangan hangat.

Dari penelusuran lumajangsatu.com sejak diumumkannya 47 PNS yang lolos tes kesehatan dan tes tulis, hingga ada PNS yang mengundurkan diri. Ternyata, banyak PNS yang sudah banyak menilai siapa saja yang akan menjandi pejabat eselon II dan layak menyandangnya.

Baca juga: Ini Jawaban Pemerintah Soal Minimnya Belanja Modal Jalan dan Irigasi Pada R-APBD Lumajang 2025

"Silakan PNS menilai atau menyebarkan isu, tapi para pejabat eselon III akan dinilai oleh tim Assesment," ungkap Ketua Pansel Eselon II, Rocahni saat dihubuni lumajangsatu.com

Isu yang paling santer yang paling kencang adalah, jika Surtayono dinilai layak menjabat di Sekretaris DPRD karena dianggap sudah lama mengabdi dilembaga legislatif. Kemudian, Deni Rohman, Plt Disbudpar juga dinilai layak lantaran juga kader dari instansi terkait.

Baca juga: Asyik Main Judi Online, Warga Banjarwaru Lumajang Diciduk Polisi

Sementara di Dinas Pekerjaan Umum, nama Hadi Prayitno santer digadang-gadang bisa mengantikan Nugroho Dwi Atmoko dikarena pandai melakukan komunikasi yang baik. Sementara, Badan Kepegawaian Daerah, nama Nurwakit juga santer sangat layak, karena memiliki curiculum vitae di Pemerintahan dan kepegawaian, apalagi dia saat ini menjabat Kepala Kantor Diklat, tempat Human Resource Development.

Sementara, di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Nama Ahmad Taufiq Hidayat saat ini menjabat Kabag Hukum juga dinilai bisa menempati posisi itu. Sedangkan di Direktur RSUD Dr. Haryoto yang santer sangat tepat melakukan perubahan adalah Dr. Halimi, karena sejak dipegang sebelumnya belum ada perubahan yang berarti.

Baca juga: Pengurus PWI Lumajang Periode 2024-2027 Resmi Dilantik

"Siapa saya boleh memprediksi, tapi tidak akan mempengaruhi hasil tes di Badan Diklat," paparnya.

Menurut Rochani, hingga saat ini bupati tidak pernah menanyakan atau memanggil tim pansel. Bahkan, saat assesment Rotasi eselon II sebelumnya, bupati tidak pernah meminta atau mempengaruhi pansel. "Jujur mas, Bupat sangat menghormati hasil Pansel," terangnya.(ls/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru