Lumajang (lumajangsatu.com) - Mulai tanggal 20-25 Juli 2016 kondisi gelombang pantai selatan kembali memburuk. Akibatnya, abrasi pantai kemabli terjdi di TPI Tempursari dan membuat objek wisata tersebut sangat memprihatinkan.
"Sejak tanggal 20-25 Juli ombak kembali besar dan terjadi abrasi yang kedua kalinya," ujar Arif Efendi, Kabid Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang, Selasa (26/07/2016).
Baca juga: Dindikbud Lumajang Kenalkan Ludruk Pada Kaum Millenial Ditengah Arus Globalisasi
Kondisi terkini, hutan cemara sudah tinggal 3 dan 2 baris saja dari sbeleumnya tingga 4 baris. Shelter permanen yang dibangun oleh pemerintah juga sudah ambruk diterjang ombak. Satu warung dipaling ujung juga dibongkar karena takut dihantam ombak.
Baca juga: Menyala, STKIP PGRI Lumajang Melantik Ormawa Periode 2024-2025
"Shelter yang kita bangun permanen itu sudah ambruk dan jarak ombak dengan warung ikan bakar semakin dekat," paparnya.
Baca juga: Poktan Penerima Bantuan Bibit Bawang Merah DBHCHT Lumajang Sebagian Sudah Panen
Tidak ada yang bisa dilakukan menghadapi cuaca buruk tersebut, hanya bisa berharap ombak kembali normal dan warga bisa kembali beraktifitas. Kunjungan ke TPI Tempursari juga sangat turun drastis yang juga bedampak kepada para penjual ikan bakar.(Yd/red)
Editor : Redaksi