Lumajang (lumajangsatu.com) - Hampir seluruh desa di Kabupaten Lumajang secara berkala akan memiliki ambulance desa. Namun, dilapangan banyak sekali penyalahgunaan pemakaian ambulance desa bukan untuk kepentingan kesehatan.
Komisi D DPRD Lumajang terus menyorot penggunaan ambulance desa dan juga fisik ambulance. Pemerintah diminta terus melakukan pengawasan, agar penyalahgunaan ambulance desa bisa diminimalisir.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
"Ada yang dibuat belanja, jala-jalan, bahkan yang paling parah ada ambulence desa malah digunakan mencuri sapi," ujar Bukasan, wakil ketua Komisi D DPRD Lumajang, Jum'at (29/07/2016).
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Komisi D meminta pemerintah mengumpulkan ambulance desa di Kabupaten dan dilakukan sidak. Pemerintah harus melihat fisik ambulance, apakah masih sesuai dengan fungsi medis atau malah dirubah.
"Pemerintah harus melakukan pengawasan, bisa 3 bulan atau 6 bulan sekali kepala desa dikumpulkan dan diminta membawa amulance desa. Saat itu, bisa disidak kondisi fisik ambulan apakah masih sesuai atau tidak," papar politisi PDI Perjuangan itu.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Jika ada fisik ambulance desa yang berubah maka pemkab bisa melakukan teguran kepada desa. Jika teguran tidak diidahkan, maka komisi D meminta agar ambulance desa bisa ditarik dan diberikan pada desa yang lain. "Kalau tidak diindahkan bisa dicabut," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi