Lumajang (lumajangsatu.com) - Lantaran 3 bulan tak diberi kompensasi atau uang sewa lahan 10 ribu per-rit pasir, belasan warga Jugosari Kecamatan Candipuro meelakukan blokade jalan. Warga menghentikan puluhan truck-truck pengangkut pasir yang melintas dilahan milik warga.
"Kami hanya menuntut hak kompensasi per rit 10.000 mas, kan dulu itu ada janji 10.000 per rit, sedangkan sampai sekarang sudah 3 bulan belum ada pembayaran. Ya menutup jalan dan memberhentikan mobil ini, ujar Tiari, salah seorang warga, Sabtu (31/07/2016).
Baca juga: Ini Sederet Luka Carok di Desa Tanggung Lumajang Hingga 1 Korban Tewas
Pihak perusahaan tambang pasir PT. Pasirindo Perkasa tidak membayar dana kompensasi atau uang sewa lahan sebesar 65 juta rupiah kepada 19 warga selaku pemilik lahan. Dalam kesepakatan sebelumnya, pihak perusahaan akan memberikan dana kompensasi sebesar 10 ribu rupiah setiap satu truk yang menambang pasir di lahan warga.
Baca juga: Pembangunan Pasar Agropolitan Gerbang Wisata Senduro Lumajang Akan Segera Selesai
Sempat terjadi adu mulut antara warga dan petugas kepolisian yang datang kelokasi penghadangan puluhan truck pasir. Namun, warga akhirnya mengijinkan truck melintas setelah ada kesepakatan bahwa pihak desa akan mempertemukan warga dengan PT. Pasirindo Perkasa hari Senin (01/08).
"Hari ini kan kita kesepakatan dan sudah menyadari semua pak, dan terus berjalan biar sama-sama tidak dirugikan pak. Karena yang punya lahan sudah menyadari karena hari Senin akan ada pertemuan dengan pihak PT sehingga warga mengijinkan untuk tetap jalan pak, ujar Atim Rozikin Plt Desa Jogosari.
Baca juga: KUD di Lumajang Kembali Diaktifkan Guna Perkuat Ekonomi Desa
warga mengancam jika pihak perusahaan dari PT. Pasirindo Perkasa tidak segera membayarkan dana kompensasi tersebut, akan kembali menghadang truk pasir.(Mad/yd/red)
Editor : Redaksi