Lumajang (lumajangsatu.com) - Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang menggelar aksi demo di depan Pemkab. Demo yang dilakukan untuk memperingati satu tahun gugurnya Salim Kancil yang menolak tambang pasir pesisir selatan.
M. Syahwal ALi, Koordinator aksi menyatakan bahwa langkah PMII dengan menggelar demo bentuk komitmen mengawal persoalan di Lumajang. Urusan tambang hingga kini masih belum tuntas dan masih banyak yang tidak segera diselesaikan.
Baca juga: Kesepakatan Bersama Tiket Masuk Tumpak Sewu Semeru Lumajang 100 Ribu Per Wisatawan
"Ini adalah komitmen kami PMII untuk terus mengawal dan mengigatkan bahwa persolan tambang di Lumajang sudah menelan nyawa pak Salim Kancil," ujar Syawal, Senin (26/09/2016).
Berikut tuntutan PMII Cabang Lumajang yang dibackan di depan Pemkab Lumajang.
1. PC PMII Lumajang menuntut semua pihak untuk membuka dan segera menyelesaikan proses hukum mengenai seluruh persoalan tambang dan lingkungan, bukan hanya tentang kriminal tapi juga mengembangkan ke dalam pasal minerba dan illegal mining
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
2. PC PMII mendukung penuh penegak hukum dalam mengembangkan proses hukum dan segera menetapkan mafia-mafia pasir yan
berkedok pejabat maupun swasta.
3. PC PMII Lumajang mengingatkan kepada Bupati Lumajang agar keluarga korban akibat tragedi berdarah 1 tahun lalu tetap di tanggung oleh pemerintah kabupaten terutama
biaya pendidkan anak-anak korban.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
4. PC PMIl Lumajang mendorong agar Pemerintah Kabupaten Lumajang khususnya Bupati Lumajang segera menata dan menindak pertambangan liar yang tak berizin guna menghindari terjadinya kericuhan di tengah masyarakat.
"Jika dibiarkan begitu saja dengan alasan sudah tidak memiliki kewengan, sebab sudah diambil Provinsi, maka bukan mustahil kasus Salim Kancil yang kedua akan terulang," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi