Lumajang (lumajangsatu.com) - Jembatan Regoyo di Desa Gondoruso Kecamatan Pasirian ambruk akibat diterjang gelombang tinggi pantai watu gedek sejak sebulan lalu. Bahkan, sejumlah bangunan jembatan sempat terseret ombak hingga beberapa meter mengarah ke tepi pantai.
Sementara para petani setempat terpaksa harus bergotong royong dengan teman-temannya mengangkat kendaraan saat hendak menyebrangi aliran sungai. Jembatan Regoyo merupakan jembatan utama warga Tempursari yang beraktifitas ke ladang yang ada di Kecamatan Pasirian.
Baca juga: Kesepakatan Bersama Tiket Masuk Tumpak Sewu Semeru Lumajang 100 Ribu Per Wisatawan
"Mau gimana lagi mas, keadaannya sudah kayak gini. Harapannya biar cepat dibenahi biar segera selesai dan petani bisa beraktifitas dengan mudah lagi. Sekarang ya kita terima apa adanya aja lah mas mau gimana lagi," ujar Gondok salah seorang petani, Jum'at (14/10/2016)
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Jika warga atau pengguna jalan lain yang hendak melintas harus membayar jasa pengangkutan pada warga setempat antara lima ribu sampai lima belas ribu rupiah per kendaraan. "Kita tetap lewat disini dan bayar untuk menyebrangkan kendaraan karena lebih dekat dari pada harus memutar Pronojiwo mas," jelas Saukamiyanto warga Pasirian.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Jembatan Regoyo merupakan jembatan utama yang menghubungkan Kecamatan Tempursari dengan Pasirian. Jika memutar Tempursari, maka akan lebih lama dua jam dibadingkan leawat jalur Pasirian-Tempursari.(Mad/yd/red)
Editor : Redaksi