Lumajang (lumajangsatu.com) - Ratusan santri dari dari berbagai pondok pesantren yang tergabung dalam gerakan muslim pembela al-quran atau (Gempur) berkumpul di lapangan Kecamatan Klakah. Sebelum aksi turun jalan dilakukan pemimpin salah satu pesantren berorasi didepan ratusan santrinya.
Tidak hanya santri laki-laki, ratusan santri putri juga ikut aksi turun jalan dengan melakukan long march dari lapangan menuju jalan raya yang kemudian menuju kantor Kecamatan Klakah. Aksi turun jalan ini dilakukan sebagai bentuk upaya mendesak aparat penegak hukum segera memroses dugaan kasus penistaan agama.
Baca juga: Durian Kembang Lumajang Lokal Premium Banyak Diburu Meski Harganya Mahal
"Tuntuntan aksi ini intinya ingin ditegakkannya hukum supaya Ahok diadili setimpal-timpalnya. Karena dari pihak negara ini sendiri khususnya pak Presiden yaitu Jokowi tidak ada tolenransi kepada umat Islam," ujar Rozi, korlap aksi 4 November di Lumajang, Jum'at (04/11/2016).
Baca juga: Pasar Hewan Lumajang Ditutup 12 Hari Antisipasi Semakin Merebaknya PMK
Mengantisipasi terjadinya kericuhan dalam demo Ahok ini, aparat penegak hukum menerjunkan sembilan puluh personil gabungan dari Polri, TNI dan Satpol PP setempat. Setelah menyampaikan aspirasinya, para santri langsung membukarkan aksinya dengan damai.
Baca juga: Sudutkan Polisi Tak Kerja, Satreskrim Polres Lumajang Tanggapi Video Viral Pengancaman
"Kurang lebih 90 personil untuk antisipasi pengamanan dugaan penistaan di Kecamatan Klakah. Alhamdulillah para santri dari berbagai pondokan lancar tidak ada masalah. Harapan saya karena masih anak-anak nanti kalau sudah selesai kembali ke pondoknya masing-masing yang dipimpin oleh ustad-ustad yang di pondokan, ujar Kompol Sudarto, Kabag Ops Polres Lumajang.(Mad/yd/red)
Editor : Redaksi