Lumajang (lumajangsatu.com) - Akhir tahun 2016 Polres Lumajang merilis 20 kejadian pencurian hewan (curwan) dengan 15 ungkap kasus. Data tersebut sangat jauh dengan kejadian sebenarnya di masyarakat, karena pencurian hewan atau maling sapi hampir terjadi setiap malam.
AKBP Raydian Kokrosono SIK, Kapolres Lumajang membenarkan bahwa kejadian pencurian sapi diwilayah utara sangat marak. Namun, yang menjadi kendala bagi polisi adalah korban tidak melapor atau bahkan tidak mau dimintai keterangan.
Baca juga: Marak Kriminal Polsek Candipuro Lumajang Tingkatkan Patroli
"Memang banyak sekali warga yang tanya, pencurian sapi banyak tapi kok data sedikit, itulah kendala kami, warga enggan melapor," ujar Kapolres, Senin (02/01/2017).
Baca juga: Pelaku Penusukan Pemuda di Alun-Alun Lumajang Diringkus Resmob Polres Lumajang
AKP Tinton Yuda Riambodo SIK, Kasatreskrim Polres menyebut masih banyak warga yang kadang percaya kepada kepala desa, perangkat desa untuk mencari sapi yang hilang. Dengan catatan, tidak dilaporkan kepada polisi, sehingga banyak korban yang enggak melapor.
"Ini akan jadi evaluasi bagi kami kepolisian. Kami juga minta warga yang jadi korban pencurian sapi melapor dan koopertif memberikan informasi," jelasnya.
Baca juga: Warga Lumajang Diajak Proaktif Laporkan Aksi Kejahatan
Polisi terus mengajak warga untuk ikut meningkatkan penjagaan di daerahnya masing-masing. "Kita terus ajak masyarakat bersama dengan polisi ikut menjaga keamanan lingkungannya masing-masing," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi