Tekung (Lumajangsatu.com)– Saat ibu kita ke pasar Tradisional, salah-satu jajanan pasar yang kerap ditunggu oleh anak-anak adalah Ketan Koro. Ketan Koro merupakan makanan tradisional yang terbuat dari tepung ketan campuran Koro dengan ciri khas tekstur lembut dan kenyal.
Paduan Putu, Ketan Merah dan parutan kelapa membuat Ketan Koro gurih saat disantap. Ketan Koro memang tak pernah ada matinya.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Meskipun kini sudah banyak panganan ala mancanegara yang dijual di pasar, tapi beberapa pegiat kuliner masih bertahan membuat Ketan Koro. Penikmat Ketan Koro pun tidak berkurang. Dapat dikatakan, Ketan Koro menambah eksotisme dan kehangatan dari pasar tradisional yang merupakan budaya warisan bangsa.
BACA JUGA : Sejarah Nikmatnya Bakso Lumajang
Nikmatnya Masakan Warung Gembreng Tante Tuplik
Pembuat Ketan Koro yang masih bertahan adalah Umi Kulsum(63), warga Desa Karangbendo Rw 05, Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang. Usaha Ketan Koro telah dirintis Umi Kulsum 22 tahun dan hingga kini tetap laris. Pelangganya adalah wlijo pasar dan ibu-ibu.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
"Banyak langganan mlijo yang mengambil Ketan Koro dari sini, dan juga berkomentar tidak salah beli Ketan Koro disini karena enak ,” ujarnya ditemui lumajangsatu.com, Senin(27/8/2018).
Dia mengaku, setiap hari berjualan di Pasar Karangbendo mulai pukul 04.30 WIB sampai 08.30 .00 WIB.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
“Orang langganan saya bilang ketan koro saya itu yang paling enak. Hanya saja produksinya yang kurang banyak , soalnya tenaga saya sudah tidak kuat lagi untuk masak banyak” kata nenek yang berkerudung merah mudah itu.
Untuk harga, seporsi Ketan Koro Rp 1000 dan jualan ini tidak ada liburnya , kalian dapat temui di dalam Pasar Karangbendo paling ujung barat . (ind/red)
Editor : Redaksi