Lumajang (lumajangsatu.com) - Humidah, seorang ibu tangguh penjual jajanan tradisional selama 46 tahun tetap bertahan hingga saat ini. Warga Desa Jatirejo Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang.
Ketika usia 13 tahun dia sudah berjualan membantu keluarganya, di karena perekonomian yang sulit dan meninggalkan bangku sekolah disaat kelas 5 SD.
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
Mewarisi resep dari orang tuanya dia meneruskan usaha membuat kue jajanan tradisional yang terkenal yaitu Apem kecer.
Biasanya dia jajakan di pasar Kunir, kali ini tim Lumajangsatu.com berkesempatan untuk mengintip di dapur rumahnya."Mulai jam 6 pagi sudah ada dipasar, kalau dirumah saya buka jam 13.00" ujar dia dengan bahasa madura.
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
Kue tradisional ini tetap mampu memikat pembeli. Banyak pelanggan yang datang ke sana setiap hari, Sebab kue yang dijual di sini bebas dari sentuhan zat kimia, baik pengembang, pengawet atau pemanis.
Dia mengatakan resep kue tradisional ini merupakan warisan dari ibunya yang masih dipertahankan selama puluhan tahun,hingga cara memasaknya juga.
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
"Saya masih mempertahankan menggunakan tungku untuk memasak, meskipun sudah ada kompor tetapi hasilnya masih enakan pakai tungku" ujar ibu satu anak itu.
Kue apem buatannya tak begitu manis, beradu dengan gurih campuran kelapa di dalamnya. Aromanya juga khas adonan panggangan yang menggoda selera. “Sehari menghasilkan 120-150 biji apem,” katanya. (ind/ls/red)
Editor : Redaksi