Yosowilanggun (lumajangsatu.com) - Bupati Lumajang, Thoriqul Haq yang akrab dipanggil Cak Thoriq meresmikan Pembangunan Pendopo dan Pagar Makam Mbah Indrajit dan Mbah Trunojoyo , di Dusun Meleman Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang, Jum'at (01/02/2019) malam. Kedua tokoh ini adalah leluhur yang babat alas Desa pesisir pantai Selatan Lumajang memiliki nilai sejarah Pra Sejarah dan Sejarah besar Kerajaan Lamajang.
Peresmian tersebut ditandai dengan pengguntingan pita, dilanjutkan do'a bersama dan tabur bunga di makam Mbah Indrajit dan Mbah Trunojoyo.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Dalam sambutannya, Cak Thoriq, menjelaskan kembali, beberapa program dan janji politik saat kampanye Pilbup yang lalu, kini sudah mulai dapat dirasakan oleh masyarakat, seperti persalinan gratis, baik di Puskesmas maupun Rumah Sakit Negeri/Swasta.
Program dan janji politik lainnya, sekolah dan seragam wajib dan pramuka gratis mulai tingkat TK, SD, SMP/MTS dan SMA/SMK/MA baik Negeri/Swasta, pelayanan KTP sudah cepat dan ke depan sudah dianggarkan alat cetak KTP di setiap Kantor Kecamatan se-Kabupaten Lumajang.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
"Saya harap program-program pemerintah dapat menyentuh masyarakat, sehingga masyarakat dapat merasakan secara langsung," harapnya.
Ketua DPRD Kabupaten Lumajang, H. Agus Wicaksono, S.Sos., berpesan kepada masyarakat, bahwa sebagai masyarakat Desa Wotgalih, harus bergotong royong dalam membangun dan memajukan desa. "Tanpa kerukunan dan kebersamaan kita tidak akan bisa membangun Desa Wotgalih dengan baik," tuturnya.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Sementara itu, Kepala Desa Wotgalih, Lestari, mengucapkan terimakasih atas hadirnya Bupati bersama rombongan. "Masyarakat sangat senang atas rawuhnya bapak bupati. Semoga apa yang diinginkan masyarakat ke depan dapat terwujud," ujarnya.
Menjaga situs leluhur setempat adalah menjaga kebudayaan besar bangsa Indonesia. Yuk, lestarikan peninggalan sejarah dan petilasan tokoh pendiri desa kita. (hms/ls/red)
Editor : Redaksi