Pemilu Sudah Usai

Sudahi Perdebatan, Bersatu Kita Kawal Pemilu 2019

lumajangsatu.com
Sohudi, Divisi Riset Kedai Jambu Institute

Lumajang (lumajangsatu.com) - Perhatian publik di penjuru negeri kini tengah menyoroti hasil pemilihan umum (pemilu). Baik Presiden, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kota/Kabupaten. Terutama hasil rekapitulasi suara pemilihan umum presiden dan wakil presiden. Mulai di media social sampai warung kopi, tidak pernah kehabisan bahan membicarakan siapa yang akhirnya terpilih menjadi pemimpin lima tahun mendatang.

Selain soal siapa yang menang dan siapa yang kalah, perhatian utama publik juga mengarah pada dugaan kecurangan pemilu, dugaan ketidaknetralan penyelenggara pemilu, sampai dugaan keterlibatan aktif dalam bentuk dukungan yang ditunjukkan pejabat pemerintah penuh pada petahana. Serta bahasan-bahasan lain, terkait minornya pelaksanaan pemilihan umum tahun ini.

Baca juga: DAM Gambiran Lumajang Dibangun Ramah Lingkungan

Kontestasi pemilihan umum presiden dan wakil presiden tahun ini, sungguh sangat melelahkan. Tak hanya bagi calon maupun tim pemenangan, yang harus bekerja keras merebut simpati rakyat dalam kurun waktu 8 bulan terakhir. Namun, kelelahan secara psikologis, justru dirasakan anak bangsa yang sudah terbelah sejak kedua kubu mendeklarasikan diri.

Bahkan dalam percakapan sehari-hari di warung kopi, langsung tunjuk menunjuk. Siapa pendukung Joko Widodo, dan siapa pendukung Prabowo Subianto. Tidak jarang debat kusir sering terjadi, bahkan terkadang sampai saling hina satu sama lain karena dukungannya berbeda. Apalagi di dunia maya, warganet hampir setiap hari bertengkar dengan opini masing-masing sesuai kepentingan kubu yang didukungnya. Bahkan, kondisi tersebut tidak berhenti sampai tanggal 13 April 2019 kala warga negara Indonesia menyalurkan hak politiknya di luar negeri, maupun pada 17 April di dalam negeri.

Nah, berdekatan dengan pemungutan suara di luar negeri, ada kejadian yang patut disesalkan, tatkala tersiar kabar bahwa surat suara di Malaysia sudah dicoblos oleh kubu 01 panitia pengawas pemilu luar negeri serta saksi pasangan calon presiden dan wakil presiden, menemukan beberapa orang yang tidak bertanggung jawab melakukan pencoblosan secara masal terhadap salah satu kandidat.

Video penggerebekan surat suara itu pun viral dimana—mana. Dengan adanya temuan video tersebut, perwakilan Bawaslu RI bekerja sama dengan kepolisian Malaysia melakukan investigasi penyidikan. Dari hasil investigasi dan penyedikan, Bawaslu RI merekomendasikan kepada KPU RI.

Baca juga: Semakin Hijau, 5 Desa di Lumajang Terima Penghargaan Berseri

Pertama, pemungutan suara ulang (PSU) yang dilakukan melalui pos. Kedua, memberhentikan dua anggota PPSLN untuk menghidari konflik. Serta insiden kecil yang terjadi di Sydney Australia yang dilakukan petugas KPPSLN menutup TPS jam 13.00, sedangkan antrian pemilih masih ada.

Setelah ditelusuri tim KPU RI, bahwa pelaksanaan yang dilakukan KPPSLN memberikan alasan bahwa sewa gedung untuk tempat pemungutan suara yang tidak bisa diperpanjang sampai dua hari. Bawaslu RI memberi rekomendasi kepada KPU RI agar diadakan pemungutan suara susulan.

Dari beberapa kejadian hal diatas penyelenggaraan pemilihan umum dalam hal ini KPU RI dan jajarannya ke bawah, dituduh berbagai macam dugaan pelanggaran oleh tim sukses pasangan calon dan pendukungnya. Seharusnya dugaan pelanggaran pemilihan umum yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu yang melanggar kode etik, harus disertakan bukti-bukti pelanggarannya.

Baca juga: Banyak Pertashop Tutup, Hiswana Migas Wadul Penjabat Bupati Lumajang

Bukti itu kemudian dilaporkan kepada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) agar segera diproses sesuai aturan perundang-undangan yang belaku. Dari pada tuduh-menuduh kecurangan pemilu, yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu tersebar yang membuat gaduh publik.

Mari bersama-sama ikhtiar untuk memperbaiki proses pesta demokrasi melalui pemilu ini berjalan sesuai dengan mekanisme peraturan perundang-undangan dan hukum yang berlaku agar sesuai dengan jalan demokrasi yang kita cita-citakan.(Red)

Sohudi : Divisi Riset Kedai Jambu Institute
dan Koordinator JPPR Kabupaten Lumajang 2018-2019

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru