Lumajang (lumajangsatu.com) - Susanti Nur Prasinta (29) adalah perempuan yang sudah 15 tahun berjualan gorengan. Lokasinya berada di pinggir jalan pertigaan lampu merah Bades jalan raya Pasirian Kabupaten Lumajang.
Pada akhir tahun 2018, perempuan asal Dusun Kedungpakis Desa Pasirian itu maju sebagai caleg Gerindra dapil 3 Lumajang. Namun, gagal tidak bisa melenggang ke gedung dewan, karena suara yang diperoleh sangat sedikit.
Baca juga: KPU Lumajang Umumkan 2 Cabup Cawabup di Pilkada 2024
Selama musim kampanye, dirinya harus off tidak mengurus warungnya sampai 4 bulan. Kini, setelah gagal dalam pencalegan, Santi kembali fokus mengurusi usaha peninggalan neneknya tersebut dan tidak pernah gengsi.
"Meski gagal, saya senang kemarin ikut kontestasi 5 tahunan mas, karena banyak teman," ujar perempuan pemilik akun facebook Santi K Chova itu, Kamis (02/05/2019).
Baca juga: RSUD Pasirian Lumajang Resmi Miliki Logo Baru
Santi bercita-cita untuk mengembangkan warung gorengannya tersebut. Namun, masih terkendala dengan dana dan tempat yang lebih strategis untuk dibuat berjualan. "Saya bercita-cita mengembangkan usaha ini mas, tapi masih banyak kendala," tutur perempuan cantik murah senyum itu.
Setiap hari, Santi memulai berjualan gorengan dan minuman pukul 18.00 wib dan tutup antara jam 01-03.00 wib dini hari. Jika sedang rezeki banyak, semua jualannya habis diborong para pembelinya.
"Kadang semakin malam semakin ramai mas, ya disyukuri meski kadang masih ada sisanya," tutur perempuan kelahiran 22 Desember 1999 itu.
Baca juga: TNI Aktif Dampingi Petani Pronojiwo Lumajang Jelang Musim Tanam
Sebelum terjadi konflik pasir dikawasan selatan, tiap malam banyak sopir yang membeli gorengannya. Tapi, semenjak ada konflik pasir, sopir truck yang melintas dijalan Bades semakin sedikit sehingga tidak ada lagi sopir yang membeli gorengan.
"Alhamdulillah sekarang sudah mulai ramai lagi setelah saya sempat off selama 4 bulan," pungkas perempuan yang masih single itu.(Yd/red)
Editor : Redaksi