Kampus Lumajang

Inilah Alasan Pelajar Daftar Kuliah di Kampus IAI Syariffuddin Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Inilah Alasan Pelajar Daftar Kuliah di Kampus  IAI Syariffuddin Lumajang
Kampus IAI Syarifuddin tampak dari depan.

Kedungjajang (lumajangsatu.com) - Institut Agama Islam (IAI)Syarifuddin Wonorejo Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang menjadi pilihan primadona bagi calon mahasiswa pada tahun ini. berbagai macam alasan mahasiswa memilih perguruan tinggi berbasis pesantren tersebut.

Lina, salah satu calon mahaswa baru asal jember ini, mengaku memili kampus IAI Syarifuddin ini, kemudahan akses dalam berkuliah. karena perjalanan dari rumah ke kampus cukung naik kendaran umum.

BACA JUGA :

"Saya pergi ke kampus cukup naik bus di depan rumah. lalu saya turun jalan raya Wonorejo, pas selatan IAI Syarifuddin. Tempatnya sangat strategis," ungkapnya, saat ditemui usai mengikuti tes ujian masuk di kampus IAI Syarifuddin, Rabu (19/0619).

Selain itu, IAI ini memiliki Visi dan Misi menjadikan perguruan berbasis pesantren. Sehingga dia tertarik melabuhkan pilihannya di kampus yang berda dilingkungan pondok pesantren Kyai Syarifuddin tersebut.

" Ya, hitung-hitung saya sambil mendalami agama. Karena saya berasal dari sekolah umum," tegasnya.

Hal senada dituturkan Fitri, calon mahasiswa asal kota Lumajang. Dia memilih kampus IAI Syariffudin ini karena biayanya cukup terjangkau.

"Ya, Dengan kondisi biaya yang pas-pasan, saya miliki kampus IAI Syarifuddin. Karena lebih murah," jelasnya.

Selain itu, kampus ini juga telah didukung dengan dosen-dosen yang berkulitas. bahkan banyak dosennya berasal dari paraktisi. " saya inginkan dari kampus ini tak hanya diajari tentang teori, tapi juga praktek langsung," lanjutnya.

Sementara itu, Lukaman, calon mahasiswa asal Probolinggo, memilih kampus IAI Syarifuddin karena biayanya terjangkau.Apalagi dengan memilih masuk sore, Ia masih bisa membantu kedua orang tuanya.

"Selain itu, saya ingin menuntut ilmu yang berada dilingkungan pesantren. Karena sejak kecil, saya dididik dan dibesarkan di pesantren," pungkasnya. (ull/ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).