Bola Lumajang

Semeru FC Berondong 7 Gol Tanpa Balas Gawang PORPROV Banyuwangi

Penulis : lumajangsatu.com -
Semeru FC Berondong 7 Gol Tanpa Balas Gawang PORPROV Banyuwangi
Skuad Semeru FC saat melawan PORPROV Banyuwangi.

Lumajang (lumajangsatu.com) - Semeru FC menunjukan kelasnya sebagai tim kuat di Liga 3 Nasional. Saat bermain didepan ribuan pendukungan mampu memberondong 7 gol tanpa balas di gawang PORPROV Banyuwangi dilaga uji coba, Rabu (26/6/2019) sore.

Parade gol The Lava disumbangkan Wiga dimenit 19, Jiddan 24, Riski menit 71 dan 75, Adam 77, Faisol t 86 serta  gol penutup Adam 88. Para supporter dan penonton tak henti bersorak dengan permainan cantik nan elegan.

Pelatih Semeru FC, Stevan Keltjes mengakau puas dengab penampilan anak asuhnya dalam membuat peluang dan mencetak gol. Aliran bola cepat dan menusuk dari sayap dan tengah mampu membuat lawan kelimpungan.

"Laga ini sebagai jawaban dari latihan mengasah lini depan," paparnya.

Laga uji coba terus dilakukan oleh Faisol kawan-kawan untuk memberikan jam terbang dan mengasah mental.

"Semoga anak-anak bisa terus mengasah kemampuan," jelas Stevan.

Direktur Teknik Semeru FC, Rudy William Keltjes berharap anak asuhnya bisa terus menjalin komunikasi saat berlaga. Namun, dia berkeinginan para pemain bisa meningkatkan kemampuan.

"Pokoknya kalau pemain punya motivasi lebih, Semeru FC sulit dikalahkan," paparnya. (ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).