Puji H. Ngateman Bina Olah Raga

Cak Thoriq Ingin Lumajang Miliki Komplek Wisma Atlet

Penulis : lumajangsatu.com -
Cak Thoriq Ingin Lumajang Miliki Komplek Wisma Atlet
Cak Thoriq saat memberikan hadiah hiburan bagi kelompok atlet PORPROV Lumajang saat mengikuti Bintal.

Lumajang (lumajangsatu.com) - Minimnya sarana dan prasana cabang olah raga menjadi beban pikiran orang nomer satu di Lumajang, Thoriqul Haq yang akrab disapa Cak Thoriq. Dia ingin membangun sebuah Kompleks Wsima sarana pendidikan dan latihan bagi cabor lengkap.

"Seperti perlu ada tempat latihan atlet berprestasi," kata Cak Thoriq.

Menurut dia, sebuah tempat yang ada lapangan lengkap dengan wisma atlet. Tempatnya nanti bisa sarana pengemblengan atlet.

"Ini diperlukan bisa dibangun diwilayah Barat Lumajang dengan hawa yang baik untuk atlet," jelasnya.

Cak Thoriq juga mengagumi KONI dibawah pimpinan H.Ngateman yang benar-benar serius membangun olah raga berprestasi. Didalam memajukan Olah raga selalu dipikirkan setiap hari dan menyediakn waktu untuk berada ditengah atletnya.

"Saya melihat tak ada seorang yang membina olah raga dengan hari-harinya selalu memikirkan, Pak Ngateman sosok luar biasa," terangnya.

KONI dalam mendukunga pemerintah dibidang olahraga Lumajang sangat bagus dan selalu mementingan pretasi atlet. (Ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).