USai DIselidiki Kepolisian

Cerita Anaknya Diculik Hoax, Ortu Siswa SDN Kepuharjo Malu dan Minta Maaf

Penulis : lumajangsatu.com -
Cerita Anaknya Diculik Hoax, Ortu Siswa SDN Kepuharjo Malu dan Minta Maaf
Polres Lumajang saat menelusuri soal kasus penculikan anak SDN Kepuharjo 2 dan diketahui Hoax.

Lumajang (lumajangsatu.com) - Viralnya, status tentang penculikan anak SDN  Kepuharjo 2 KOta Lumajang yang diunggah oleh ortunya.  Kemudian menjadi viral dan tersebar ke penjuru Indonesia hingga menjadi perhatian netizen.

Namun setelah ditelusuri oleh Kepala Sekolah SDN Kepuharjo 2 beserta petugas dari Mapolres Lumajang, ternyata kejadian tersebut hanyalah karangan dari sang anak belaka oleh, siswa  berinial RAF, anak SD kelas 4 dari SDN Kepuharjo 2 pada orang tuanya. Padahal, si siswa takut kepada salah satu guru lantaran tak mengerjakan PR Matematika.

BACA JUGA : Siswa SDN Kepuharjo Ngarang Cerita Palsu, Ortunya Kena Prank dan Netizen Juga

Orang tua korban yang sudah menceritakan kejadian penculikan anaknya tersebut di Whatsapp-whatsapp group yang beredar luas di Lumajang, hanya tersipu malu seraya meminta maaf berkali kali kepada para tetangga maupun ke sesama wali murid.

Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban mengatakan,  mengenai status hasil curhatan sang anak agar hal tersebut tak terulang lagi. Hal ini terjadi murni karena kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak, sehingga sang anak dengan tak bertanggung jawab membuat karangan cerita kalau dia selamat dari penculikan.

"Jika hal ini dibiarkan, bisa saja anak tersebut akan terus suka berbohong sampai dewasa nanti. sangat dibutuhkan peran orang tua dan guru sebagai pendidik untuk mengajarkan budi pekerti tentang kejujuran kepada anak didiknya," terang Arsal.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Hasran Cobra menjelaskan, bahwa kasus tersebut diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Dalam kasus tersebut, tidak ada yang menuntut lantaran tidak ada yang merasa dirugikan.

"Namun orang tua dari anak tersebut telah berjanji didepan kepala sekolah dan juga anggota Polres Lumajang untuk lebih mendidik serta siap bertanggung jawab jika hal serupa muncul di kemudian hari," ungkap pria yang juga menjabat sebagai Katim Cobra tersebut. (res/ls/red)

Editor : Redaksi