Kebakaran Hutan

Lereng Semeru Terbakar, Jalur Pendakian dan Camping Ground Kalimati Steril

Penulis : lumajangsatu.com -
Lereng Semeru Terbakar, Jalur Pendakian dan Camping Ground Kalimati Steril
Kepulan asap dari sisa-sisa kebakaran masih terlihat di lereng gunung Semeru Kabupaten Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Cuaca sangat panas mulai menimbulkan kebakaran di hutan lereng gunung Semeru Kabupaten Lumajang. Sejak hari Selasa-Kamis (17-19/09) di sekitaran Kalimati jalur pendakian ke gunung Semeru api terlihat dengan kepulan asap yang membumbung ke angkasa.

Susion Kayo, Kepala Resort Ranupani Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) pemadaman sudah dilakukan oleh petugas dibantu oleh relawan. Api sudah bisa dikendalikan dan dipadamkan, tinggal sisa tonggak yang masih mengepulkan asap.

"Sudah bisa kita kendalikan dan kita padamkan, tinggal sisa tonggak yang masih mengepulkan asap," ujar Susion, Kamis (19/09/2019).

Penyebab kebaran masih belum dikethui pasti, namun diduga karena cuaca sangat panas sehingga menimbulkan titik api. Ada sekitar 6 hektar lahan yang banyak ditumbuhi semak-semak kering hangus terbakar. "Sekitar 6 hektar yang terbakar," imbuhnya.

Karena kebaran itu, lokasi camping ground disetrilkan dari pada pendaki Semeru. Petugas tidak ingin mengambil resiko, karena kabakaran bisa saja terjadi setiap waktu. Jika tidak steril, dikhawatirkan pada pendaki akan terjebak. "Kawasan camping graund di Kali Mati sudah kita sterilkan dari para pendaki," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).