Pakai Suzuki FU

Cari Pelaku Jambret, Polisi Akan Cek CCTV Pertigaan Sukodono

Penulis : lumajangsatu.com -
Cari Pelaku Jambret, Polisi Akan Cek CCTV Pertigaan Sukodono
Pertigaan Sukodono sudah dilengkapi dengan CCTV Dishub Lumajang

Lumajang (lumajangsau.com) - Polisi dari Polsek Lumajang akan mengecek CCTV Dinas Perhubungan di pertigaan Sukodono. Polisi berharap CCTV merekam pelaku jambret emak-emak di depan Batalyon 527 BY yang lari ke arah barat.

Ipda Darmanto, Kapolsek Lumajang menyebutkan pelaku menggunakan sepeda motor Suzuki FU. Pelaku sempat dikejar oleh prajurit TNI, namun berhasil lolos setelah belok ke barat di pertigaan Sukodono.

"Semoga CCTV milik Dishub bisa merekam nopol sepeda pelaku dan juga wajah pelaku jambret," jelas Darmanto, Rabu (25/09/2019).

Keberadaan CCTV dibanyak titik akan mempermudah polisi melakukan pengungkapan aksi kejahatan. "Kalau banyak CCTV di titik-titik keramaian dan rawan kejahatan, maka akan membantu polisi dalam mengungkap kejahatan," paparnya.

Sekitar pukul 06.00 wib di depan Batalyon 527 BY seorang emak-emak dijambret. Kalung berhasil dibawa oleh pelaku yang lari dengan cepat ke arah utara dan belok ke barat di pertigaan Sukodono.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Sosialisasi Keputusan Kemenpan-RB

Komisi A DPRD Dukung Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang

Lumajang - Komisi A DPRD Kabupaten Lumajang terus menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan kesejahteraan tenaga kerja Non-ASN dengan menyelenggarakan sosialisasi Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KepmenPANRB) Nomor 16 Tahun 2025 tentang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu. Kegiatan ini berlangsung dalam format talkshow di acara Jelita yang disiarkan oleh LPPL Radio Suara Lumajang pada Kamis (13/02/2025).

Dindikbud

Tenaga Guru Honorer 718 di Lumajang Jalani Evaluasi

Lumajang - Sebanyak 718 tenaga honorer di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang telah menjalani tahap evaluasi dalam dua kategori, yaitu Non Database (tidak ikut tahap 1) sebanyak 223 orang dan Data Based (ikut tahap 2) sebanyak 495 orang. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan tenaga honorer sesuai dengan regulasi dan kebutuhan lembaga.