Refleksi Setahun Lumajang Dipimpin CTBI

PMII Lumajang : Cak Thoriq dan Bunda Indah Jangan Mundur Alon - alon

Penulis : lumajangsatu.com -
PMII Lumajang : Cak Thoriq dan Bunda Indah Jangan Mundur Alon - alon
Aktivis PMII Lumajang membawa bertulisan Jangan Mundur Alon-alon.

Lumajang (Lumajangsatu.com) - Satu tahun melaksanakan tugas kerja sebagai Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq pagi ini harus menemui aksi aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), namun dia tidak dapat hadir lantaran ada tugas di luar kota. Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati yang menemui pendemo di halaman Pemkab Lumajang.

PC PMII dari 5 Komisariat se-Kabupaten Lumajang menggelar Aksi Damai ini memperingati Meninggalnya Salim Kancil, menuntut polemik tambang pasir di Lumajang, sekaligus untuk mengawal 20 Program Janji Bupati menuju Lumajang Hebat Bermartabat.(26/09/2019).

Aksi diawali dengan titik kumpul di Stadion Semeru Lumajang, kemudian seluruh aktivis muda ini menuju ke depan Kantor Pemkab Lumajang untuk melakukan orasi. Salah satu poster bertuliskan, " Cak Thoriq dan Bunda Indah Jangan Mundur Alon-alon".

"Ada beberapa program yang perlu segera direalisasikan, utamanya di bidang pendidikan, infrastruktur dan keamanan, itu yang kami suarakan," ungkap Ucok Setiyoso lastanto, jubir aksi damai ini.

Lebih lanjut, aktivis PMII dari Komisariat IAI Syarifuddin Lumajang ini juga mengingatkan Bupati jangan sampai kejadian tragedi seperti Salim Kancil terulang lagi.

"Ada ratusan penambang pasir ilegal di Lumajang, itu harus ditertibkan semua," tambahnya.

Menanggapi aksi ini, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati langsung turun untuk menemui para pendemo di depan Kantor Pemkab walaupun sebelumnya mahasiswa harus aksi dorong dengan polisi.

Di hadapan seluruh peserta aksi Bunda Indah menyatakan bahwa siapapun nantinya yang berdemonstrasi, menyuarakan aspirasi, siap untuk berdialog sebagai wujud keberpihakan terhadap kebebasan berpendapat.

"Jangan khawatir teman-teman sekalian, saya berkomitmen untuk melaksanakan 20 janji Program Lumajang Hebat Bermartabat. Meskipun realisasinya belum tentu mudah, saya juga meminta kepada masyarakat Lumajang untuk ikut mengontrol dan mengawasi," papar dia di hadapan mahasiswa

Dia melanjutkan, selama untuk kepentingan masyarakat Lumajang, dirinya akan terus berkoordinasi dengan Forkopimda untuk menuntaskan soal tambang pasir. Dia mengaku secara pribadi juga keberatan dengan tata kelola pasir di Lumajang. Bahkan punya keinginan agar harga pasir khusus untuk warga Lumajang bisa lebih murah.

"Untuk masyarakat Lumajang yang beli pasir, nanti Insyaallah harganya akan lebih murah, kami juga tidak ingin pasir hanya dikuasai segelintir orang yang tidak bertanggungjawab," tegasnya.

Aksi ini masih berjalan di depan pemkab Lumajang, serambi Bunda Indah menjawab satu persatu tuntutan dari Mahasiswa Lumajang. (ind/ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasienĀ  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.