Bersama MI Lain dari Lumajang

MI Nuris Tempeh Jadi Duta Jelajah Santri Jatim VI

Penulis : lumajangsatu.com -
MI Nuris Tempeh Jadi Duta Jelajah Santri Jatim VI
Pelepasan Duta Jelajah Santri Jatim VI MI Nurul Islam Tempeh Tengah

 

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pramuka MI Nurul Islam Tempeh Tengah menjadi Duta Jelajah Santri VI Jatim dari Soko Ma'arif NU Lumajang. Bersama dengan 3 MI lainnya, para siswa-siwi akan mengikuti kegiatan jelajah satri tanggal 24 Oktober 2019 di Batu.

Husni Thamrin, Kepala MI Nuris Tempeh berharap dengan kegiatan yang dilakukan akan mencetak lulusan yang SaTU (santun, tangguh dan unggul). "Alhamduliilah siswa-siswi kami jadi duta jelajah santri Jatim VI di Batu," jelas Husni kepada Lumajangsatu.com, Selasa (22/10/2019).

Tanggal 21 Oktober semua siswa-siwi melakukan kegitan turba pesantren dan pembecaan sholawat nariyah. Para siswa ingin dikenalkan dengan pesantren, bahwa kalangan santri memiliki investasi besar dalam kemerdekaan Indonesia.

"Kita ingin kenalkan siswa-siswi kami dengan pesantren dan santri. Santri memiliki investasi besar dalam kemerdekaan Indonesia," tuturnya.

Tanggal 22 Oktober semua siswa-siswi mengikuti apel HSN di Alun-alun Lumajang. Tanggal 23 Oktober menggelar kegiatan ta'limul qur'an dan terakhir tanggal 26 oktober menggelar kegiatan skill camp di hutan Penanggal.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).