Pakai Kaos Bukan Begal

Warga Rantau Ikut Kampanyekan Lumajang Bukan Kota Begal

Penulis : lumajangsatu.com -
Warga Rantau Ikut Kampanyekan Lumajang Bukan Kota Begal
Insani, warga asal Penaggal pakai kaso bukan begal

Lumajang (lumajangsatu.com) - Kabupaten Lumajang memiliki banyak wista alam yang sangat indah dan tidak banyak dimiliki daerah lain. Mulai pantai, air terjun (Tumpak Sewu), pendakian gunung (Semeru), danau (Ranu Kumbolo), pemandian alam (Selokambang) dan wisata lainnya.

Namun, keindahan alam tersebut tidak mampu menarik minat banyak orang datang ke Lumajang karena stigma buruk kota begal. Hal itu yang membuat miris warga rantau, sehingga ingin ikut mengkampanyekan "Lumajang Bukan Kota Begal".

"Banyak teman saya di Sidoarjo yang kagum dengan keindahan alam Lumajang, tapi yang gitu, mereka juga nanyak apakah Lumajang sudah aman," ujar Insani, warga Penanggal yang merantau ke Sidoarjo, Selasa (05/11/2019).

Stigma negatif yang kadung melekat bagi Lumajang sangat sulit untuk dihilangkan. Terkecuali ada gebrakan besar-besaran seperti tim cobra, yang turun ke masyarakat memberikan jaminan rasa aman.

"Stigma itu mulai hilang sih, dengan adanya tim cobra, tapi saya takut setelah pak Arsal pindah begal kembali kambuh," tutur perempuan 35 tahun itu.

Insani berharap Lumajang akan terus aman, agar bisa bersaing dengan daerah lain dari sektor pariwisatanya. Sebagai warga perantauan, tentunya merasa bahagia jika daerahnya dikenal dengan keindahan alamnya, bukan karena marak begal dan maling sapinya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Setelah Semua Pengelola Berdiskusi

Kesepakatan Bersama Tiket Masuk Tumpak Sewu Semeru Lumajang 100 Ribu Per Wisatawan

Lumajang - Viral tarikan tiket yang berlapis-lapis di wisata Tumpak Sewu Semeru Pronojiwo yang dikeluhkan wisatawan langsung direspon Pemerintah Lumajang. Melalui Dinas Pariwisata, akhirnya dikumpulkan beberapa pengelola, yakni pengelola Goa Tetes, Tumpak Sewu, Grojokan Sewu, BUMDes Sidomulyo, DPMD Kabupaten Lumajang dan Kepala Desa Sidomulyo.