Kuliner Lumajang

Nikmatnya Nasi Bakar di Mampir Angkringan Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Nikmatnya Nasi Bakar di Mampir Angkringan Lumajang
Nasi Bakar plus lauk pau mampir Angkringan Lumajang.

Lumajang - Aroma daun pisang yang dibakar menyambut setiap pengunjung yang datang, apalagi ditambah dengan aroma mendoan bakar bumbu kecap, semakin membuat perut lapar. Mampir Angkringan Warung ini beralamatkan di Jalan Mahakam No. 116 Dusun Bagusari Jogotrunan Lumajang.

Meskipun lokasinya berada di pinghir jalan meskipun tak luas warungnya namun tempat ini selalu ramai dengan pembeli. Di warung ini terkenal dengan menu nasi bakarnya yang jarang ditemui di angkringan lain.

Memiliki menu andalan yaitu sate-satean, terdapat sekitar 6 jenis sate yang tersedia di angkringan ini. Dengan harga mulai dari Rp 1000 hingga Rp 4000, Anda sudah bisa menikmati makanan di angkringan ini. Jangan khawatir mengenai rasa, meskipun harganya murah tetapi rasa sate dan nasinya sangat memanjakan lidah.

Berbagai jenis sate seperti sate usus, telur puyuh, tempeh bacem, dan sejenisnya. Menurut Silvi (24) salah satu konsumen mengaku suka terhadap nasi teri sambal karena selain murah rasanya juga enak.

"Sangat recomended tidak menguras dikantong" Ujarnya, Selasa (14/1/2020) malam.

Tiara salah satu konsumen juga tak segan untuk merekomendasikan kepada banyak remaja di Kota Lumajang untuk berkunjung dan sedikit merasakan makanan ini. "Ya buat para remaja mau cari makanan enak gak perlu yang mahal penting nyaman, enak dan sehat" tutupnya perempuan asli Warga Denok itu. (ind/ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasienĀ  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).

Hikmah Kehidupan

Urgensi Tasawuf Dalam Menghadapi Krisis Spiritual di Era Modern

Lumajang - Di tengah gemerlapnya dunia yang serba digital dan material, manusia semakin terjerat dalam pusaran kehidupan yang cepat dan penuh tekanan. Keberhasilan diukur dengan angka, kebahagiaan dinilai dengan kepemilikan, dan kedamaian seolah menjadi barang langka yang hanya bisa diraih oleh segelintir orang. Namun, meskipun segala kemajuan teknologi dan inovasi telah memberikan kenyamanan fisik, banyak yang merasakan kekosongan jiwa yang mendalam, kehilangan arah, dan semakin jauh dari makna hidup yang sejati. Krisis spiritual ini bukan hanya sekedar fenomena individu, tetapi sebuah bencana sosial yang mengancam dasar-dasar kemanusiaan kita.